jpnn.com - JAKARTA – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mematok target tinggi untuk pertumbuhan kredit infrastruktur. Manajemen mematok pertumbuhan 20-25 persen dalam 2-3 tahun ke depan.
Proyek utama infrastruktur yang dibidik adalah bidang transportasi dan logistik. Salah satu upaya Mandiri adalah menggandeng lembaga pembiayaan proyek dan ekspor asal Jerman KfW Ipex-Bank.
BACA JUGA: Tax Amnesty Diyakini Bawa Pulang Ratusan Triliun
Dengan kerja sama pengucuran kredit bersama (join loan) tersebut, pengusaha yang membutuhkan komponen impor dari Eropa akan dibiayai KfW-Ipex.
“Pengadaan komponen lokal seperti pengadaan tanah untuk pembangunan infrastruktur akan dibiayai Mandiri,’’ kata Direktur Finance & Treasury PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pahala N. Mansury kemarin.
BACA JUGA: Sambutlah, Ikon Baru BNI di Ibu Kota
Selain kredit bersama (join loan), Mandiri dan KfW dapat menggunakan skema lain, yakni kredit sindikasi, export credit agency (ECA) covered loan, bilateral loan, dan pembiayaan korporasi.
Dengan skema kredit sindikasi, Mandiri pada triwulan pertama tahun ini telah mengucurkan Rp 15,11 triliun untuk infrastruktur. ’’Proyek yang kami incar, misalnya, transportasi dalam kota, pelabuhan, dan bandara,’’ jelas Pahala.
BACA JUGA: Kinclong, Laba Bersih BNI Syariah Melesat 45 Persen
Dia menegaskan, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus pembiayaan perseroan. Pada triwulan I tahun ini, BMRI telah menyalurkan kredit Rp 19,5 triliun untuk sektor konstruksi. Artinya, hal itu tumbuh 2,3 persen dari periode yang sama tahun lalu. (dee)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Usaha Astra Kucurkan Capex Rp 400 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi