Tiga Capres Lupakan Konflik Papua

Debat Capres Mengecewakan

Jumat, 19 Juni 2009 – 18:19 WIB

JAKARTA-- Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Andrinof Chaniago menilai, masa kampanye pilpres lebih banyak diisi soal klaim-klaim keberhasilanMestinya, para capres lebih banyak menyampaikan apa saja yang akan dilakukan dalam lima tahun ke depan

BACA JUGA: Mega-Pro Buktikan Ekonomi Kerakyatan Bukan Omong Kosong

Hingga hari ini, lanjut Andrinof, banyak isu penting yang tidak diangkat oleh capres.

“Misalnya bagaimana mengurangi ketimpangan pembangunan Jawa-luar Jawa
Apa terobosan yang bisa dilakukan untuk mempercepat pemerataan pembangunan yang hingga saat ini masih timpang antarsatu daerah dengan daerah lainnya

BACA JUGA: 78 Pidato SBY, 40 Menyerang

Juga, masih ada potensi konflik di Papua
Apa langkah para capres untuk mengantisipasinya

BACA JUGA: Kubu SBY Sebut JK Mirip Dick Cheney

Potensi konflik di Papua dianggap sepi, padahal cepat atau lambat itu akan menjadi pekerjaan besar,” kata Andrinof dalam sebuah diskusi bertema ‘Capres Saling Klaim Sukses’ di ruang wartawan DPR, Senayan, Jumat (19/6).

Menanggapi debat capres putaran pertama yang digelar Kamis (18/6) malam, Andrinof mengaku kecewa"Debat capres tidak memuaskan," ucapnyaDia memberi contoh paparan para capres terkait reformasi birokrasiSama sekali ketiga capres tidak mengulas mengenai manajemen birokrasi dan rasionalisasi  birokrasiPadahal, katanya, dua hal itu kunci untuk melakukan reformasi birokrasi.

Lebih disayangkan lagi, ketiga capres tidak ada yang menyinggung mengenai lambatnya pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pelayanan Publik yang sudah tiga tahun dibahas di DPR tapi belum juga kelar"Mestinya, RUU pelayanan publik itu yang harus didorong untuk segera diselesaikanSebab, dengan disahkannya UU itu, secara otomatis nantinya harus dilakukan reformasi birokrasi untuk optimalisasi pelayanan publik," urainya(sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tangkis Isu Kejawen, Boediono Bakal Umroh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler