Tiga DJ Andal Tampil di Strictly Analog, Bangkitkan Pesona Musik Analog

Rabu, 28 Agustus 2024 – 19:21 WIB
Tiga DJ andal tampil dalam acara  "Strictly Analog" yang digelar Reverend & Co. Studios, bekerja sama dengan Lokananta Records. Foto dok. Reverend & Co. Studios

jpnn.com, JAKARTA - Tiga disjoki (DJ) andal tampil dalam acara "Strictly Analog" yang digelar Reverend & Co. Studios, bekerja sama dengan Lokananta Records.

Kegiatan yang dilaksanakan Selasa (27/8), untuk menghidupkan kembali kecintaan terhadap vinyl dan teknik DJ cassette yang sudah mulai terlupakan di era digital ini. 

BACA JUGA: Slank, Gigi Hingga DJ Yasmin Bakal Meriahkan MotoGPTM 2024 di Mandalika, Buruan Beli Tiketnya!

"Dengan menghadirkan suasana klasik, acara ini menawarkan kesempatan langka untuk merasakan kembali pesona musik analog," kata Pemimpin set vinyl 'Strictly Analog', Andrean Wahyu dalam keterangannya, Rabu (28/8).

Selain itu, "Strictly Analog" memutarkan musik nusantara jazz dan pop dari tahun 70-an serta 80-an menggunakan peralatan analog vintage.

BACA JUGA: Hadirkan 160 Penampil, Synchronize Fest 2024 Rayakan Kebersamaan Musik Indonesia

Pengunjung bisa menikmati pertunjukan musik dari artis-artis legendaris, seperti Candra Darusman, Guruh Soekarnoputra, Ermy Kullit, Utha Likumahuwa, Sheila Majid, dan Fariz RM. 

"Lagu-lagu klasik ini dibawakan dengan cara yang otentik, memberikan pengalaman musik yang kaya dan mendalam," ucapnya.

BACA JUGA: Rilis Video Musik Nada Nada Cinta Versi Duet, Rossa dan Ariel Malah Dijodohkan

Andrean Wahyu yang memimpin dengan set vinyl-nya, menyajikan teknik mixing yang presisi, Kalitan Selekta, fokus pada DJ cassette, menawarkan perspektif unik dan keahlian dalam menggunakan kaset. 

Sementara, Zafier, yang juga bermain dengan vinyl, menambahkan sentuhan dan kreativitasnya pada acara ini.

"Salah satu perbedaan mencolok antara DJ zaman dulu dan DJ masa kini adalah keterampilan teknis yang diperlukan. Saat ini, banyak DJ hanya perlu menyiapkan daftar lagu yang sudah diatur sebelumnya di komputer," ungkapnya.

Berbeda dengan era analog, DJ pada masa lalu harus memiliki keahlian teknis yang lebih mendalam. Mereka diharuskan bisa mengganti lagu dengan melihat garis-garis pada vinyl dan seringkali harus menghafal daftar lagu untuk memastikan transisi yang mulus.

Dia menambahkan, Lokananta Records, studio musik legendaris asal Solo, Jawa Tengah, menjadi mitra penting dalam acara ini.

Didirikan pada 1956, Lokananta merupakan perusahaan rekaman pertama dan terbesar di Indonesia, yang dikenal dengan koleksi piring hitam dan rekaman master historisnya. 

Lokananta memiliki sekitar 53.000 piring hitam dan 5.670 rekaman master, termasuk rekaman suara asli Soekarno saat membacakan Teks Proklamasi. 

Sementara, Reverend & Co. Studios, terinspirasi oleh warisan musik Lokananta, mulai memproduksi vinyl edisi terbatas. Salah satu contohnya adalah album Barry Likumahwa "Passion, Purpose, Integrity" yang hanya dicetak sebanyak 300 copy. 

"Meskipun teknologi terus berkembang, pesona dan keahlian DJ analog masih sangat relevan dan menarik. Acara ini menunjukkan bagaimana kedua ranah ini bisa bekerja bersama untuk menciptakan pengalaman musik yang lebih dinamis," imbuh Andrean.(esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler