Tiga Gugur, Semua Calon Komisaris Terancam

RUPS Luar Biasa Bank NTT

Jumat, 17 Maret 2017 – 09:22 WIB
ILUSTRASI. Bank NTT. FOTO: Laman BPDNTT

jpnn.com, KUPANG - Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN) Bank NTT telah menyelesaikan tugasnya menjaring calon pimpinan Bank NTT yang akan diajukan dalam RPUS Luar Biasa 25 Maret mendatang. Setelah menerima pendaftaran yang diikuti 28 pelamar tanggal 10-15 Maret, KRN juga telah menggelar interview terhadap para pelamar, baik calon komisaris maupun calon direksi, Kamis (16/3).

Sayang, dalam proses verifikasi dan interview tersebut, KRN menemukan sejumlah hal. Misalnya, tiga pelamar yang tidak bisa hadir. Ketiganya, yakni Sony Sereh, Sonny Pellokila dan Reberta Maria. Selain itu, sejumlah pelamar yang sudah diinterview pun belum memenuhi syarat sesuai yang diatur.

BACA JUGA: Indonesia Masih Kuat Hadapi Tekanan The Fed

Ketua KRN, Petrus Jemadu kepada Timor Express (Jawa Pos Group) mengungkapkan, setiap pelamar memiliki kelebihan dan kekurangan berdasarkan syarat yang diminta. Salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah sertifikasi manajemen risiko. Untuk calon direksi minimal level 4 dan untuk calon komisaris minimal level 2.

"Ada tiga orang yang tidak hadir dan langsung gugur. Mereka dari kantor cabang. Sementara untuk calon di dewan direksi masih aman meskipun banyak catatan. Sementara khusus calon untuk dewan komisaris, dari enam orang yang melamar, hanya satu yang memiliki sertifikat manajemen risiko level 4, yakni Adrianus Ceme. Yang lainnya belum ada semua,” beber Piet Jemadu.

BACA JUGA: Berapa Tenaga Kerja Lokal di PT Freeport? Klik

Dia mengakui, proses pencalonan hingga pelantikan masih sekira sembilan bulan. Namun, semua harus berjalan sesuai mekanisme. Sehingga, baik yang sudah memenuhi syarat dan yang belum memenuhi syarat akan dibawa ke forum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Labuan Bajo, 25 Maret nanti.

"Memang Pak Adrianus Ceme itu punya sertifikat manajemen risiko karena masih Direktur Umum. Tetapi syaratnya, harus off dulu selama 1 tahun baru bisa ikut. Jadi tetap kita akan bawa ke RUPS. Nanti RUPS yang putuskan," sambung Piet.

BACA JUGA: Cara GarudaFood Dukung Sekolah Berwawasan Lingkungan

Dia menjelaskan, dengan kondisi tersebut, pihaknya akan mengusulkan agar usulan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diundur beberapa bulan usai RUPS. Hal ini sebagai upaya untuk memberikan kesempatan kepada para pelamar untuk memenuhi syarat yang diatur.

Menurut dia, dengan sisa waktu sembilan bulan, pihaknya berharap kelima calon komisaris bisa memenuhi syarat minimal sertifikasi. "Nanti kami minta di RUPS agar penyerahan ke OJK itu diundur supaya mereka bisa penuhi syarat dulu. Tapi tetap tergantung keputusan RUPS juga.

"Memang kami tidak punya kewenangan untuk menggugurkan, tetapi kami memberikan catatan untuk dipertimbangkan. Misalnya soal masa jabatan yang hanya dua periode, kalau ada yang sudah dua periode tetapi masih melamar, kita kasih cacatan kepada RUPS," papar dia lagi.

Menurutnya, mereka yang mengikuti proses seleksi pengurus Bank NTT tersebut tidak harus mundur dari jabatannya sekarang. Demikain juga ketika tidak terpilih, mereka akan kembali ke jabatannya sekarang. "Dulu setelah dinyatakan lolos oleh OJK, baru lengkapi persyaratan. Tetapi saat ini begitu diusulkan ke OJK, sudah harus lengkap syaratnya," ujar Piet.

Sementara Komisaris Utama Bank NTT, Frans Salem yang dikonfirmasi terpisah mengakui, ada tiga orang yang tidak hadir dalam interview itu. "Yang tidak hadir gugur karena wawancara hanya satu hari," kata Frans Salem yang sudah dua periode menjabat Komisaris Utama itu.(cel/ito)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadi Dirut Pertamina, Elia Massa Usung Total Football


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler