Tiga Hari Menghilang, Ditemukan Sudah Jadi Mayat di Jembatan Satu Barelang

Kamis, 14 Mei 2015 – 21:03 WIB

jpnn.com - SEKUPANG - Helmi Fahrian,21, warga Kavling Patam Lestari Blok C Nomor 14 N Sekupang ditemukan tewas mengenaskan di Jembatan Satu Barelang, Kamis (14/5). Mayat laki-laki kelahiran tahun 1993 ini ditemukan oleh warga sekitar mengenakan celana jeans pendek tanpa memakai baju.

"Jenazah Helmi baru ditemukan tadi padi sekitar pukul 07.00 WIB dan dievakuasi pukul 08.00 WIB. Kondisinya mengenaskan," kata salah seorang petugas kepolisian yang mengangkut jenazah Helmi.

BACA JUGA: Tabung Gas 3 Kg Makan Korban Siswi SD

Identitas ini didapat selelah Tim Inafis Polresta Barelang melakukan rekam sidik jari. Dari rekam sidik jari yang dilakukan, nama kedua orang tua korban juga telah didapat, ayahnya bernama Hendri, dan ibunya Runiah. Guna penyilidikan lebih lanjut jenazah ini akan dilakukan visum di RSBP.

"Identitas didapat dari sidik jari dengan nomor E-KTP 2170030806939003," sebut polisi tersebut.

BACA JUGA: Anak Gadis Digagahi, 4 Bayi Dihabisi, Upik Mengaku Diganggu Roh Keris Pusaka

Maitini 33 tahun yang merupakan bibi korban mengakui bahwa korban adalah keponakan dari suaminya, Abdullah. Namanya Helmi. Korban memang sempat tinggal di rumahnya selama empat bulan. Dan kebetulan, ia membuat KTP berdasarkan alamat rumahnya.

Ia pernah bekerja di teralis Polaris yang berada di Sei Harapan, Sekupang. Maitini juga bercerita, Ia sempat mendengar bahwa korban pernah mengeluh tak betah kerja dan meminta izin pulang kampung ke Durai Moro, Tanjungbalai Karimun. 

BACA JUGA: Ssttt..., Banyak Tempat Prostitusi Terselubung di Cilacap

"Anaknya pendiam tidak banyak ngomong, tapi baik kok," sebutnya.

Tak berapa selang bulan kemudian, Maitini mendapat informasi dari Isnaini yang juga merupakan paman korban, bahwa Helmi sudah berada di rumahnya di Perumahan Fortuna Raya Blok I Nomor 16 Batuaji. "Saya tidak tahu kapan dia ke Batam. Sejak tinggal disana, korban tidak pernah lagi ke Sekupang," katanya.

Maitini juga mengaku, bahwa sebelum menemukan jenazah Helmi, Isnaini pernah menginformasikan kepada suaminya melalui telpon, katanya korban sudah tiga hari tidak pulang ke rumah. Informasi ini tentu saja membuat seluruh keluarga ikut mencari keberadaan korban.

"Tiga hari tak pulang, tau-tau dia sudah meninggal," ucap Maitini.

Sementara itu, pantauan Batam Pos di RSBP Sekupang. Puluhan keluarga korban memadati area kamar jezah. Tampak ibu korban, Runiah tak henti-hentinya menangis sambil melihat wajah kaku anaknya. Di tempat lain, Hnedri ayah korban juga tampak terpukul. Meski tak menangis. ia diam seribu bahasa.

"Kenapa kamu meninggaknya seperti ini nak," ucap Runiah lirih.

Kanit Reskrim Polsek Sagulung, Ipda Aprizal mengatakan, dari hasil visum tidak ada tanda-tanda unsur kekerasan pada tubuh korban. "Jenazah akan dibawa keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya," kata Aprizal. (rng/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Tua Ini Tiap Malam Hingga Subuh Menambal Jalan Sendirian, Booming di Medsos


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler