Tiga Malam, Penyu Berturut-turut Mendarat di Boom

Selasa, 06 Mei 2014 – 02:13 WIB
PEDULI: Warga dan para relawan memindahkan 102 butir telur penyu yang masih fresh di Pantai Boom pukul 22.15 Jumat (2/5). (Gerda Sukarno/Jawa Pos Radar Banyuwangi)

jpnn.com - BANYUWANGI – Fenomena tak lazim pendaratan penyu di Pantai Boom Banyuwangi pada Selasa malam lalu (29/4) membuat warga setempat belum percaya. Apalagi, Pantai Boom termasuk kawasan pesisir yang ramai dengan aktivitas kehidupan manusia.

Ternyata penyu kembali mendarat dan bertelur di kawasan Pantai Boom Rabu malam lalu (30/4). Untung, pendaratan hewan itu terpantau warga yang juga relawan pelestarian penyu. Dua malam berturut-turut itu warga langsung berkoordinasi dengan Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF).

BACA JUGA: Disdik Balikpapan Jamin tak Ada Kebocoran Soal UN SMP

Pada Selasa malam lalu, dari hasil penelusuran jejak penyu yang baru mendarat, Ardis bersama Ali Topan, keduanya warga Kelurahan Kampung Mandar, berhasil menemukan 127 butir telur penyu. Saat itu juga telur tersebut dipindahkan ke sarang penetasan semialami yang didirikan BSTF di kawasan Pantai Boom.

Sehari kemudian, warga kembali menemukan jejak penyu di Pantai Boom. Kali ini mereka berhasil memindahkan 130 butir telur penyu dari lokasi penemuan. ”Selasa malam dan Rabu malam ada penyu mendarat di sini (Pantai Boom, Red). Kamis malam tidak ada, tapi kami mendapat informasi ada penyu mendarat di Pantai Pulau Santen,’’ jelas Ardis.

BACA JUGA: Surabaya Siap Jadi Ikon Wisata Nasional

Pantai Pulau Santen hanya berjarak sekitar 200 meter arah selatan Pantai Boom. Namun, para relawan maupun petugas BSTF tidak berhasil mengendus jejak penyu di pulau tersebut. ”Mungkin saja batal bertelur, atau bisa juga sudah ketahuan orang lain,’’ ujarnya.

Sementara itu, Jumat (2/5) sekitar pukul 21.30 penyu kembali mendarat di Pantai Boom. Lokasi pendaratannya tidak jauh dari bangunan eks kantor Bea Cukai Pantai Boom. Kali ini pengurus BSTF dan warga mendapati jejak penyu berkelok-kelok. Setelah menggali jejak penyu itu, warga menemukan 102 butir telur. Malam itu juga telur-telur tersebut dipindahkan ke sarang semialami. ”Ini agak aneh. Posisi telur tidak terlalu dalam. Kedalamannya hanya satu jengkal, padahal biasanya sekitar 50 sentimeter,’’ jelas salah satu pengurus BSTF, Ir Kuswaya, sembari mengamati kondisi telur-telur tersebut.

BACA JUGA: Mantan Ketua KPU Pangkep Tersangka Korupsi Dana Pilgub Sulsel

Pembina BSTF Wiyanto Haditanojo menambahkan, puncak masa bertelur penyu di pantai timur Pulau Jawa terjadi setiap musim angin timur. Musim tersebut biasanya jatuh pada akhir Mei hingga Juli. ”Ini cukup mengherankan karena posisinya dekat keramaian. Hampir tiga malam berturut-turut ada penyu mendarat dan bertelur di Pantai Boom,’’ ujarnya. (bay/JPNN/c2/bh)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Upaya PK Rahudman Terganjal Salinan Putusan Kasasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler