jpnn.com - TAIPEI - Tim investigasi akhirnya mengetahui penyebab pesawat TransAsia Airways yang jatuh di Taiwan Februari lalu setelah pilotnya mengaku keliru mematikan mesin yang berfungsi.
Padahal saat itu mesin satunya lagi sudah tidak berfungsi. Akibatnya dua mesin pesawat pun mati semua dan akhirnya jatuh. Sebanyak 43 orang tewas dalam insiden nahas tersebut.
BACA JUGA: Kongres Menentang, Normalisasi Hubungan AS dan Kuba Bakal Lama
Laporan mengenai tindakan ceroboh itu tertuang dalam hasil penyelidikan Dewan Keselamatan Penerbangan yang diumumkan dua hari lalu. Sekitar tiga menit setelah lepas landas, pilotnya terdengar mengatakan, "Wow, keliru mematikan mesin."
BACA JUGA: Haha... Pria Ini Pelihara Anjing Dua Tahun sebelum Menyadari Mereka Beruang
Sebuah sumber mengatakan, dia keliru karena justru mematikan mesin yang berfungsi dengan baik. Data menunjukkan pesawat Turboprop ATR 72-600 baru itu terhenti dan terhempas tidak lama kemudian.
Laporan itu, yang tidak menyalahkan sesiapa atau memberikan saran perbaikan, memberikan gambaran lebih jelas mengenai apa sebenarnya yang terjadi berbanding laporan awal yang dikeluarkan beberapa hari setelah kejadian.
BACA JUGA: Robot Bunuh Manusia di Pabrik Volkswagen
Draf akhir hasil penyelidikan itu akan diterbitkan November nanti, di mana laporan akhir diselesaikan menjelang April 2016. Penyebab utama kecelakaan serta rekomendasi apa yang akan diberikan, akan dilengkapi semua pada laporan akhir itu.
Pesawat itu, yang mampu terbang menggunakan satu mesin, membawa 58 penumpang dan awak pesawat, pada saat kejadian terlihat meluncur di antara bangunan sebelum sayapnya menyenggol jembatan dan terhempas dalam keadaan terbalik ke dalam sungai di Taipei.(ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Gedung Dikosongkan Lantaran Botol Parfum Mirip Granat
Redaktur : Tim Redaksi