Tiga menteri tersebut adalah Menteri Muda Transportasi Anouar Ben Gueddour, Abdeljelil Bedoui, dan Houssine Dimassi
BACA JUGA: Dubes AS Enggan Komentari Pembuat Paspor Gayus
Ketiganya berasal dari Partai UGTT (Partai Serikat Pekerja Tunisia) yang berperan besar pada penggulingan Presiden Ben Ali.Salah satu alasan krusial mundurnya mereka adalah pembentukan kabinet yang masih diisi orang-orang lama
BACA JUGA: 50 Tewas Kena Bom Bunuh Diri
Ghannouchi menyatakan, mereka yang ditunjuk kembali diperlukan untuk menjaga kepentingan nasional"Mereka tetap pada posisinya karena kita membutuhkan mereka saat ini," ujar Ghannouchi
BACA JUGA: 50 Tewas Kena Bom Bunuh Diri
"Mereka semua mempunyai reputasi "bersih"," tambahnya saat memberikan keterangan di radio Prancis, Europe 1, seperti dilansir AFP."Saya ucapkan terima kasih atas dedikasi mereka karena mampu mereduksi keinginan sekelompok orang untuk melakukan kekerasanMereka bermanuver, menahan, dan bermain-main dengan waktu untuk menjaga kepentingan nasional bangsa kita," jelasnya.
Dia juga menegaskan bahwa pemimpin partai Islam yang tinggal di pengasingan, Rached Ghannouci, hanya bisa kembali ke Tunisia jika pemerintah menyetujui pemberian amnesti kepadanyaPemimpin Islam populis tersebut dihukum seumur hidup oleh rezim Ben Ali.
Seiring diumumkannya pemerintahan baru dan janji penyelenggaraan pemilu dalam enam bulan ke depan, Ghannouchi juga menyatakan kebebasan penuh terhadap pers serta seluruh tahanan politik.
Menteri Dalam Negeri Ahmed Friaa menyatakan, 78 orang tewas dalam serangkaian aksi pendongkelan Ben AliSementara itu, kerugian material mencapai USD 2,2 miliar(cak/c6/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tunisia Mulai Susun Pemerintahan Baru
Redaktur : Tim Redaksi