Tiga Pelaku Diamankan

Datangi Lokasi, Kapolda Langsung Rapat

Rabu, 16 Februari 2011 – 08:20 WIB
Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti saat memberi keterangan kepada wartawan usai tragedi penyerangan Ponpes YAPI. Foto: Mokamad Ubaidillah/Radar Bromo

PASURUAN -- Aksi penyerangan ke Ponpes YAPI di Desa Kenep, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, kemarin (15/2) mendapat perhatian serius dari pihak kepolisianKapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti langsung turun ke lokasi kejadian

BACA JUGA: Pesantren Diserang Ratusan Orang Tak Dikenal

Dia bahkan langsung menggelar pertemuan dengan jajaran muspida dan pengurus yayasan di lokasi.

Usai menggelar pertemuan, Kapolda menyatakan, kasus penyerangan ini terus diselidiki pihak kepolisian
Bahkan polisi bergerak cepat

BACA JUGA: TNI Terima Tawaran Hibah F-16 AS

Sebab sampai kemarin sore menurut Kapolda, polisi sudah mengamankan tiga pelaku
Ketiganya disebutkan sudah diamankan di Mapolres Pasuruan.

"Tadi kami sudah dapat gambaran dari anak-anak santri di sini

BACA JUGA: MUI : Tersangka Cikeusik Hanya Penjual Mainan

Kemudian juga sudah ditangkap tiga orangSementara ini kami kembangkanMungkin bisa mengarah kepada pelaku lain," katanyaSaat ini kata Kapolda, polisi masih fokus untuk menjaga keamanan di sekitar ponpes

Namun meski sudah mengamankan tiga pelaku, Kapolda belum bisa menyebutkan motif penyerangan ke ponpes YAPI"Tentu harus dikembangkan dari penyelidikanKita bisa tahu kelompoknyaTapi pelanggaran-pelanggaran kriminal seperti ini kan tentu bukan hanya kelompokTapi pelaku peroranganSiapa pelaku-pelakunya," jelasnyaSaat ditanya pihak yang dicurigai pihak Ponpes YAPI, Kapolda belum bisa menjabarkanMenurutnya, semuanya masih butuh pengembangan-pengembangan lagi

Tidak hanya Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti yang datang ke lokasi kejadianInsiden penyerangan ke ponpes YAPI sore kemarin juga mendapat perhatian serius dari semua elemenJajaran muspida Kabupaten Pasuruan langsung datang ke lokasi kejadian dan menggelar rapat tertutup di salah satu ruangan di kantor YAPIDi situ ada Wabup Eddy Paripurna, Kapolres AKBP Syahardiantono dan Dandim Letkol Inf Abubakar   

Usai rapat tertutup itu, Wabup Eddy mengaku cukup menyayangkan insiden penyerangan tersebut"Tadi masih tanya keterangan korbanMasalah keamanannya, kami serahkan ke petugas yang berwenang," kata Eddy.

Sementara itu, untuk mengantisipasi aksi kerusuhan lebih besar lagi, rencananya pemkab bakal mengumpulkan semua tokoh agama di pendapa malam harinya"Semua tokoh ulama dan kiai se Kabupaten Pasuruan akan kami ajak ngomong bareng soal insiden ini," ujar politisi asal PDIP tersebut.

Dalam rapat muspida kemarin, juga nampak Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan Gus SonhadjiMenurut Gus Son (panggilannya), aksi penyerangan itu sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan warga NahdliyinInsiden itu diawali dengan perbedaan aqidah"Ada yang bilang, massa yang menyerang membawa bendera aswajaTapi yang jelas itu bukanlah aswaja warga NahdliyinNU tidak mungkin melakukan tindakan kekerasan, karena NU mengajarkan toleransi antar umat beragama," beber Gus Son.

Hal senada juga diungkapkan oleh KH Choiron Syakur, salah satu tokoh NU yang kemarin mendatangi lokasi kejadianMenurutnya, aksi penyerangan massa itu merupakan adu domba umat islam"Ada upaya mengadu domba sesama umat islamAda pihak yang menginginkan perpecahanIni murni kriminal," jelas tokoh NU Bangil tersebut

Sementara itu, insiden penyerangan tersebut sedianya sudah diendus petugas kepolisianBahkan polisi sempat menawarkan bantuan pengamanan kepada Ponpes YAPINamun pengurus yayasan menolak bila ada petugas yang menjaga dengan mengenakan seragam polisiKarena itu, saat kejadian hanya ada dua anggota intel berpakaian preman yang berjaga di sekitar lokasi.

Ketua YAPI Ustad Muchsin saat bertemu Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti mengatakan, pihak yayasan keberatan kalau petugas yang berjaga berseragam lengkap"Kami takut wali murid khawatirKarena itu, kami meminta polisi yang berjaga berpakaian preman," jelasnya.

Namun Kapolda menegaskan, seharusnya pengamanan oleh petugas kepolisian tidak masalah"Dengan memakai seragam itu merupakan tindakan prefentif," katanyaSaat ditemui sejumlah wartawan, Kapolda menyebutkan telah terjadi mis komunikasi antara petugas kepolisian dengan pihak yayasanMenurutnya, pihak yayasan keberatan dengan pengamanan petugas berseragam.

Karena itu, Polres Pasuruan mengirimkan dua anggota intelkam untuk standby di lokasi kejadianKarena jumlah personel kalah banyak itulah, petugas kepolisian yang jumlahnya hanya dua orang tak mampu membendung aksi penyerangan itu"Petugas yang berjaga tadi juga sempat meletuskan dua kali tembakan peringatan untuk meredam massa," jelas KapoldaKarena tembakan peringatan itulah, massa yang melakukan penyerangan agak keder dan langsung pergi(mie/hn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dicari, Wakapolri Peredam Konflik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler