jpnn.com, BANYUASIN - Kasus pembunuhan sadis terhadap pasangan suami istri, Ishak (65) dan Darkem (45) di Tanjung Lago, Banyuasin, Jumat (13/7) lalu terkuak.
Sementara Satreskrim Polres Banyuasin menciduk tiga tersangka pembunuh warga RT 5 Dusun II Parit 12 Afdeling IV, Desa Kualo Puntian beberapa waktu.
BACA JUGA: Polisi Pastikan Pensiunan TNI AU Dibunuh dan Dibakar Pelaku
Ketiganya yaitu, Eko Irawan Alias Arnet, 26, warga Pagar Alam, dan Hilman Hilaldi (30) serta Arpan (45), keduanya warga Tanjung Lago, Banyuasin.
Kapolres Banyuasin AKBP Yudhi SM Pinem Sik mengatakan kalau pembunuhan pasutri diduga karena ketiga tersangka ingin menguasai uang milik korban senilai Rp 40 juta.
BACA JUGA: Terungkap, Janda Cantik Itu Dihabisi Lantaran Hamil 2 Bulan
”Jadi tersangka dapatkan informasi, kalau korban menyimpan uang hasil penjualan tanah sekitar Rp 40 juta,” ujarnya didampingi Kasubag Humas AKP Ery Yusdi ketika press release di halaman Mapolres Banyuasin, Jumat.
Sehingga tersangka Hilman Hilaldi dengan tersangka lainnya langsung menyusun rencana untuk mendapatkan uang tersebut. Selain itu, Hilman juga memiliki dendam terhadap korban, karena korban acapkali memarahi dan memaki tersangka saat ditagih hutang senilai jutaan rupiah.
BACA JUGA: Ilham Dituduh Mencuri Ayam Lalu Dihujani Tusukan
”Dendam kesumat, karena didatangi korban ditagih hutang di mess PT MAS itu,” katanya didampingi Kapolsek Tanjung Lago Iptu Kusnadi.
Sebelum menjalankan aksinya, Hilman yang diduga merupakan otak pelaku, menghubungi tersangka lainnya yaitu Eko Irawan alias Arnet untuk mempermudah aksinya tersebut. ”Hilman mengajak Eko, dan langsung Eko menyanggupi karena terdesak kebutuhan biaya menikah,” jelasnya.
Tersangka Hilman sendiri memilih Eko, karena yang bersangkutan merupakan orang dekat dengan kedua korban. Sehingga mengetahui secara persis kondisi kediaman korban dan lain sebagainya. ”Hubungan korban bisa dikatakan anak angkat,” jelasnya.
Bahkan tersangka Eko mengajak kedua korban untuk melamar sang pacar, sebagai juru bicara kepada keluarga perempuan. ”Bisa dikatakan sangat dekat sekali mereka itu,” ucapnya.
Usai itu, Hilman Hilaldi bersama Eko Irawan dan Arpan mendatangi rumah korban pada Jumat (13/7) malam. Tersangka Arnet langsung mengetuk pintu rumah korban, sedangkan tersangka lainnya bersembunyi di balik semak–semak.
Korban yang hanya tinggal berdua, langsung membuka pintu rumah sekaligus
warung itu, karena Eko merupakan orang yang dikenal oleh korban.“Rupanya, tersangka lainnya langsung ikut masuk kedalam kediaman korban,” tuturnya.
Ketika itu tersangka langsung meminta korban untuk menunjukkan uang hasil
penjualan tanah sekitar Rp 40 juta itu. Tapi karena uangnya tidak dapat ditunjukkan oleh korban.”Akhirnya tersangka mengamuk dan emosi, dan lakukan pembunuhan terhadap kedua korban,” imbuhnya.
Korban Ishak sendiri hendak menyelamatkan diri, namun berhasil dikejar oleh tersangka. ”Dihabisi oleh tersangka menggunakan kayu, dan benda tumpul lainnya,”bebernya.
Karena tidak mendapatkan uang hasil penjualan tanah sekitar 40 juta itu, akhirnya tersangka hanya mengambil uang hasil penjualan warung dan rokok. Kemudian tersangka langsung melarikan diri. ”Langsung berpencar tersangka ini, ada yang lari ke Pagar Alam,” tuturnya.
Dalam proses penangkapan terhadap ketiga tersangka ini, pihaknya diback up Jatanras Polda Sumsel. ”Tersangka Eko Irawan kita ringkus, 2 Agustus lalu di Pagar Alam,” tegasnya.
Dari pengembangan tersangka itu, akhirnya diamankan dua tersangka lainnya yaitu Hilman Hilaldi, 30, dan Arpan, 45, keduanya warga Tanjung Lago, Banyuasin, tanpa adanya perlawanan. ”Kita masih kembangkan lagi, karena masih ada tersangka lainnya,” terangnya.(qda/ion)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perampok Nenek Jeane Gasak Emas Seharga Rp 60 Juta
Redaktur & Reporter : Budi