Tiga Pengungsi asal Afganistan Selingkuh dengan Istri Warga Pekanbaru

Minggu, 17 Maret 2019 – 07:43 WIB
Pengungsi asal Afganistan selingkuh dengan istri warga Pekanbaru. Ilustrasi Foto: Kaltim Post/JPG

jpnn.com, PEKAN - Tiga orang warga negara asing (WNA) yang merupakan pengungsi asal Afganistan di Pekanbaru, Riau, kedapatan berselingkuh dengan istri orang. Satu lagi ditangkap karena pergi dari tempat pengungsian tidak sesuai izin.

Keempatnya ditangkap dan dikurung di ruang khusus Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru.

BACA JUGA: Pensiunan Polisi Ditemukan Tewas di Dalam Mobilnya

Keberadaan para pengungsi di Pekanbaru, sempat menuai sorotan. Pasalnya mereka secara bebas dapat berkeliaran di Kota Bertuah, bahkan diduga berprofesi sebagai gigolo dan menjalin hubungan perempuan Pekanbaru. Namun, seiring berjalan waktu akhirnya hal itu terjawab sudah.

Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kota Pekanbaru, Junior M Sigalingging mengatakan, empat orang pengungsi tersebut berasal dari Negara Afganistan. Mereka bernama Esmatullah Ghulami (21), Ahmad Shah Rezaie (22), Qurban Ali Ibrahim (26), dan Mustafa Ahmadi (25).

BACA JUGA: Beban Kerja Guru Honorer Sama dengan PNS tapi Gaji Rendah

Dijelaskan Junior, terhadap Esmatullah Ghulami kedapatan mengendarai sepeda motor bersama seorang perempuan ke mini market, Senin (25/2) lalu. Namun, saat ditanya identitasnya pria berusia 21 tahun itu memberikan perlawanan.

BACA JUGA: Marak Penipuan Modus Bisa Luluskan Tes PPPK, BKD Terbitkan Surat Edaran

BACA JUGA: KPK tak Larang TPP Diberikan ke Guru Penerima Sertifikasi

Selang satu hari kemudian, giliran Ahmad Shah Rezaie yang kedapatan berselingkuh dengan istri sah dari warga asli Pekanbaru dan diduga telah melakukan tindakan asusila.

Selain itu, aksi perselingkuhan perempuan itu kepergok sang suami ketika Ahmad tengah berada di dalam kendaraan roda empat bersama perempuan tersebut di Kecamatan Rumbai, hingga viral di medsos. Begitu pula, Mustafa Ahmadi yang menjalin hubungan spesial dengan istri sah dari warga Pekanbaru.

Adanya hubungan perselingkuhan diketahui setelah suami sah dari wanita tersebut bersama massa mendatangi tempat pengungsian di Wisma Tasqya, Rabu (13/3) lalu untuk mencari pria asal Afganistan.

Tak hanya itu saja, warga Pekanbaru itu juga menunjukan bukti perselingkuhan antara istrinya bersama pengungsi.

“Tiga di antara mereka (WNA,red) ini diduga melakukan hubungan asusila dengan wanita di sini (Pekanbaru). Pengungsi juga mengakui memiliki hubungan khusus,” ungkap Junior M Sigalingging, Jum’at (15/3).

Sementara, Qurban Ali Ibrahim melakukan pelanggaran tidak pulang ke tempat pengusian selama dua hari. Setelah yang bersangkutan meminta izin keluar dengan tujuan ke Mall Pekanbaru. “Dia (Qurban, red) baru kembali ke akomodasi, Sabtu (2/3) sekitar pukul 19.30 WIB,” imbuhnya.

Lanjut Junior, keempat warga Afaganistan tersebut sudah pasif berbahasa Indonesia. Kondisi yang memudahkan para pengungsi untuk menjalin komunikasi dan hubungan dengan wanita, baik berkenalan di luar maupun melalui Sosmed.

Selain itu, keseharian mereka banyak dihabiskan di tempat keramaian, pusat kebugaran, pasar maupun tempat lainnya.

“Mungkin dari sana juga hubungan erat terjalin sampai berhubungan. Perbutan itu, mereka telah diakuinya juga, melalui chatingan media sosial akan kita diselidiki kembali," jelasnya.

BACA JUGA: Pelaku Mengaku Begituan Juli tapi Korban Hamil 6 Bulan

Terhadap pelanggaran yang dilakukan keempat pengungsi tersebut, Kepala Rudemin Kota Pekanbaru menegaskan, pihaknya memberikan sanksi berat dengan menempatkan di ruang khusus guna diberikan pembinaan. Sedangkan, untuk proses hukum tergantung pihak yang merasa dirugikan, apakah dilaporkan ke pihak yang berwajib.

“Kalau kita penindakannya sesuai pelanggaran terkait tata tertib. Sanksi beratnya ditempatkan di ruang khusus Rudemin Pekanbaru atau dipindahkan dari luar kerja Kota Pekanbaru,” sebut Junior.

Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Riau, Mas Agus tak menampik, banyak pengungsi yang berada di Kota Bertuah melakukan pelanggaran. Namun, pihaknya memiliki keterbatasan dalam jumlah petugas untuk mengawasi para pengungsi.

"Kami tidak bisa satu per satu mendampingi setiap pengungsi, dan pengawasan pun tentunya tidak serta merta bisa mencegah hal tersebut. Jika ada perilaku mereka yang belum tepat ditemukan di luar, bisa dikoordinasikan dengan kita atau kepolisian," singkat Mas Agus. (rir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo: Luar Biasa Semangatnya Riau, Apalagi Emak-Emaknya


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler