jpnn.com, JAKARTA - Rini Soemarno berpesan agar Menteri BUMN Erick Thohir menuntaskan holdingisasi perusahaan pelat merah.
"Mungkin ada satu dua hal yang perlu saya ingatkan, kita memang masih ada pekerjaan rumah yang belum terselesaikan dari program Bapak Presiden, tidak terlepas adalah mengenai holdingisasi," ujar Menteri BUMN periode 2014-2019 Rini Soemarno, di Jakarta, Rabu.
BACA JUGA: Erick Thohir Dilantik Jadi Menteri BUMN, Begini Respons BUMN Watch
Rini menjelaskan bahwa hingga sekarang yang sudah terdapat holding adalah holding perhutanan yakni Perhutani, kemudian holding perkebunan di bawah PT Perkebunan Nusantara III, holding minyak dan gas bumi atau migas di bawah Pertamina, holding pertambangan di bawah Inalum, dan holding pupuk di bawah Pupuk Indonesia.
Sebentar lagi, lanjur Rini, yang sudah disetujui oleh Presiden Joko Widodo tapi perubahan dari sahamnya belum masuk semua karena masih ada di Kementerian BUMN yakni holding farmasi. Holding farmasi sendiri, peraturan pemerintahnya sudah ditandatangani oleh Presiden Jokowi.
BACA JUGA: Dua Tagar Menyindir Erick Thohir Sempat Trending di Twitter
Menurut Rini, hal-hal tersebut merupakan tambahan yang mungkin nanti ke depan perlu diselesaikan, dan yang sekarang juga sudah direview terselesaikan adalah holding perumahan, holding konstruksi yang belum ditandatangani oleh Presiden Jokowi, dan juga holding asuransi.
"Karena sektor di Kementerian BUMN ini, sektor-sektor usahanya cukup besar. Targetnya per sektor itu terdapat perusahaan induk atau holding company-nya yang diharapkan pada suatu titik nantinya akan terbentuk super holding, seperti Temasek di Singapura," kata Rini lagi. Ini pesan pertama.
BACA JUGA: Penilaian Pengamat Terhadap Sosok Nadiem, Wishnutama, dan Erick Thohir
Kedua, Rini juga menitipkan agar Menteri BUMN Erick Thohir tetap menjaga kebersamaan dan sinergi antar-BUMN, agar BUMN tetap kuat dan tidak menjadi lemah akibat saling berkompetisi satu sama lain.
Ketiga, Rini juga berpesan agar Menteri BUMN Erick Thohir tetap melanjutkan fungsi BUMN sesuai amanat Undang-Undang BUMN untuk mendorong perekonomian rakyat yang lemah, maka dari itu banyak sekali program-program BUMN bersama-sama arahnya ke sana, bagaimana meningkatkan kemampuan usaha-usaha mikro, super mikro dan kecil.
"Karena memang kekuatan kita di Indonesia ini salah satunya ada di sana. Bagaimana rakyat kita yang banyak di daerah-daerah bisa menjadi wirausaha kecil yang akhirnya bisa meningkatkan perekonomian mereka," ujarnya pula.
Sertijab Menteri BUMN periode 2014-2019 Rini Soemarno kepada Menteri BUMN Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 Erick Thohir, kemarin berlangsung sederhana.
Rini Soemarno memulai jabatannya sebagai Menteri BUMN pada 27 Oktober 2014 sampai dengan 20 Oktober 2019, menggantikan Menteri BUMN periode sebelumnya yakni Dahlan Iskan.
Erick Thohir langsung bekerja dengan menggelar rapat internal Kementerian BUMN bersama para deputi serta pejabat terkait.
Erick Thohir juga menginginkan BUMN tidak hanya unggul di dalam negeri. Namun juga harus mampu menembus tingkat global yang bisa dicapai jika semua pihak baik BUMN, BUMD dan swasta bisa bersama-sama memiliki misi yang sama untuk membuat Indonesia maju. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo