jpnn.com, BANJARMASIN - Jumlah SMP di Kota Banjarmasin, Kalsel, yang sanggup melaksanakan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) sudah berubah.
Sebelumnya, lima SMP dinyatakan terpaksa ujian dengan UNKP (Ujian Nasional Kertas dan Pensil). Sekarang, tersisa tiga SMP.
BACA JUGA: 1,8 Juta Siswa UN Berbasis Kertas dan Pensil
"Sudah clear. Jadi ada tiga SMP yang melaksanakan UNKP. Sisanya sanggup UNBK," kata Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin, Totok Agus Daryanto.
Disebutkan Totok, ketiga sekolah yang bertahan mengikuti UN gaya lama itu adalah SMPN 11, SMPN 12 dan SMPN 32.
BACA JUGA: Ujian Nasional Mulai 2 April 2018, Ini Informasi Lengkapnya
Khusus untuk kasus SMPN 12, memang sulit melaksanakan UNBK. Mengingat status sekolah di Jalan PM Noor tersebut sebagai SMP terbuka yang menerima anak berkebutuhan khusus (difabel).
"Alasannya masih berkisar karena peralatan yang memang tak mencukupi," imbuh Totok.
BACA JUGA: Kendala UNBK Masih Seperti Tahun Lalu
Untuk menggelar UNBK, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Terutama perbandingan antara jumlah komputer dan peserta UN yang setidak-tidaknya mencapai 1:3. Misal, jika ada 300 peserta UN di suatu sekolah, minimal sekolah memiliki 100 unit komputer.
Itu belum terhitung kebutuhan pendukung. Seperti ketersediaan server, daya listrik yang memadai, koneksi internet yang lancar dan sumber daya operator.
Meski belum sanggup memenuhi janji walikota, bahwa UNBK SMP tahun 2018 bakal mencapai 100 persen, Totok menekankan kenaikannya sudah signifikan.
Dari 58 SMP negeri dan swasta di kota ini, pada tahun 2017 pelaksanaan ujian online hanya mencapai 68 persen.
"Sekarang sudah mencapai 90 persen. Jauh meningkat dibanding tahun kemarin. Malah masih lebih baik kalau dibandingkan dengan UNBK SMA," tukasnya.
Peserta UN di Banjarmasin diperkirakan mencapai 13 ribu siswa. Pelaksanaan ujian dijadwalkan pada awal April mendatang. (fud/at/nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ya Ampun, 7 Jam Perjalanan Untuk Bisa Ikut UNBK
Redaktur & Reporter : Soetomo