jpnn.com - JAKARTA - Kepolisian menangkap tiga dari tujuh orang terduga teroris di Sulawesi Tengah, Sabtu (13/9) dini hari. Mereka diduga terlibat jaringan kelompok teroris internasional.
"Empat lainnya masih buron," tegas Kepala Divisi Humas Mabes Polri Ronny Franky Sompie, Minggu (14/9).
BACA JUGA: Ahok Ditantang Ungkap Skandal Transjakarta
Dijelaskan Ronny, ketiga orang itu adalah Saiful Priatna alias Ipul (29), beralamat di Tawaili Palu Utara yang berprofesi sebagai guru honor Sekolah Luar Biasa. "Keterlibatannya menyembunyikan DPO teroris atas nama Mukhtar alias Romi," ujarnya.
Kemudian, M. Irfan (21), beralamat di Tawaili Palu yang terlibat menjemput empat orang asing di Makassar yang diduga kelompok teroris internasional. Berikutnya, Yudit Chandra alias Ichan (28), beralamat di Kelurahan Lambara, Kecamatan Palu Utara yang berprofesi sebagai sopir rental.
BACA JUGA: Pilkada di DPRD Disebut Mempermudah Tugas KPK
"Keterlibatannya menjemput empat orang asing di Makassar diduga kelompok internasional," ujarnya.
Ronny menjelaskan, kronologi penangkapan ketiga orang ini bermula pada pukul 24.00 WITA, saat tim kepolisian melakukan pembuntutan sebuah mobil dari sebuah kos - kosan di Jalan Banteng, Touwa, Palu. Ronny menambahkan mobil itu berisi tujuh orang yakni Ipul, Icang, Ifan dan empat orang asing.
BACA JUGA: Kapolda Jatim Raih Gelar Doktor
Mobil tersebut menuju ke arah Kabupaten Poso, Sulteng. Sekitar pukul 02.00 WITA, Polres Parigi Moutong melakukan sweeping di depan Markas Polres. Setelah melihat razia tersebut mobil berputar arah ke arah Toboli. Setelah dilakukan pengejaran akhirnya mobil berhenti di sebuah kampung Marantale dan ditangkaplah tiga orang tersebut yang bersembunyi di rumah warga.
"Sementara mobil terparkir dan empat orang asing tersebut lari ke arah gunung," paparnya.
Dia menambahkan saat ini tiga orang yang tertangkap sudah diamankan di Polres Parigi Moutong. "Dan empat orang asing tersebut masih dilakukan pengejaran," paparnya.
Polisi juga mengamankan barang bukti berupa mobil Toyota Avanza warna merah, kompas, peralatan makanan, dan sebuah paspor atas nama Ahmed Bozoglan, asal Turki. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ombudsman Usul Bentuk Kementerian Pengawasan dan Reformasi Birokrasi
Redaktur : Tim Redaksi