jpnn.com - BALEENDAH - Diduga menghirup gas beracun, tiga orang warga Kampung Parunghalang, RT 11/1 Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung tewas di dalam sumur sedalam 12 mater, Jumat (14/11).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian tersebut bermula ketika sekitar pukul 08.30 Ardianto alias dede (20) turun ke sumur untuk membetulkan mesin pempa air yang rusak.
BACA JUGA: Angkut Uang Pakai Kapal Perang
Namun, ketika Ardianto sudah berada di dalam sumur, tiba-tiba dia mengalami kram dan berteriak meminta tolong.
Mendengar Ardianto meminta tolong, Maman (60) yang merupakan kakek Ardianto berusaha menolong. Dia kemudian masuk ke dalam sumur untuk menolong cucunya tersebut.
BACA JUGA: Memakai Jins Sobek, Gagal Ujian CPNS
Lagi-lagi, setelah Maman turun, dia malah meminta bantuan karena tidak kuat. Warga yang sudah berkumpul karena teriakan Ardianto kemudian mengambil tangga.
"Saya mengambil tangga dan tali, kemudian Opik (Taufik Hidayat, 40), berinisiatif turun," tutur Hendi Saeful (40) salah seorang saksi.
BACA JUGA: Dipindah ke Siantar, Banyak Satwa KBS Mati
Menggunakan tangga yang diikat dengan tali, Opik yang merupakan Paman dari Ardianto turun ke dalam sumur, namun ketika sampai di dasar sumur dia terkulai lemas dan terhuyung.
"Padahal Opik sudah dilrang oleh warga, karena dia sedang kurang sehat, tapi dia keukeuh mau menolong, mungkin karena yang di dalam masih keluarganya,"terangnya.
Setelah mengetahui tiga orang warga yang masih kerabat tidak bersuara di dalam sumur, tidak ada satupun warga yang berani masuk ke dalam sumur untuk menolong mereka. Warga kemudian menghubungi petugas untuk melakukan evakuasi.
Salah seorang kerabat korban, Novi (38) menuturkan, jika sumur tersebut baru selesai dibuat sekitar satu bulan lalu oleh Maman. Pada mulanya, sumur tersebut dipompa secara manual, namun sekitar dua pekan lalu, dipasang pompa mesin.
Pada saat kejadian, pompa mesin di dalam sumur tiba-tiba mati, Ardianto berinisiatif untuk memperbaiki pompa mesin yang dipasang di dalam sumur.
Sekitar pukul 11.00, petugas gabungan dari Kepolisian, PMI dan Basarnas datang untuk melakukan evkuasi. Butuh wktu sekitar 1,5 jam bagi petugas untuk mengangkat tiga jenazah di dalam sumur.
Bahkan, satu ornag petugas dari Basarnas sempat pingsan. Dia berhasil mengevakuasi jasad Opik dan Maman. Namun, ketika hendak mengevakuasi jasad Ardianto, walaupun memakai masker, tapi dia terkulai lemas dan pingsan.
Beruntung, karena tubuhnya diikat tali, dia berhasil diselamatkan dan diangkat oleh tim yang berada di atasnya. Jasad ARdianto berhasil diangkat sekitar pukul 12.30. Sumur yang hanya berdiameter sekitar 50 cm menjadikan proses evakuasi sulit.
Kapolsek Baleendah, Kompol Susianti Rachmi mengatakan, penyebab ketiga korban meninggal di dalam sumur karena diduga di dalam sumur terdapat gas beracun.
"Sebelum melakukan evakuasi, kami cek dulu dengan ayam yang diturunkan menggunakan tali. Baru dua menit, ayam sudah mati, diduga di dalam sumur terdapat gas beracun," tutur Kapolsek.
Ketiga korban yang telah dievakuasi langsung dimakamkan. Pihak keluarga menolak autopsi karena menyadari jika peristiwa tersebut merupakan musibah.
"Kami juga meminta agar sumur tersebut ditutup saja. Diduga memang ada gas beracun di dalamnya. Biar tidak ada lagi korban akibat gas beracun," ujarnya. (mld)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemko Medan Harus Cari PAD yang Halal
Redaktur : Tim Redaksi