Tik Tok Dilarang di India

Rabu, 17 April 2019 – 20:25 WIB
Ilustrasi Tik Tok. Foto: Techcrunch

jpnn.com, NEW DELHI - Aplikasi Tik Tok bermasalah lagi. Kali ini di India. AFP melaporkan bahwa Kementerian Teknologi Informasi India telah mengirimkan surat pada Google dan Apple. Intinya, agar dua perusahaan teknologi itu menghapus Tik Tok dari online store mereka.

Google memenuhi permintaan tersebut. Aplikasi itu sudah tidak ada lagi di Google’s PlayStore India. Selanjutnya, di Apple, hingga Selasa (16/4), Tik Tok masih bisa diunduh pada AppStore.

BACA JUGA: Bentrok di Hari Pencoblosan, Dua Politikus India Tewas

’’Bagi Google, patuh terhadap perintah itu terbilang cukup luar biasa,’’ ujar pakar tata kelola internet di Observer Research Foundation Arun Mohan Sukumar.

Masalah yang menjerat aplikasi asal Tiongkok tersebut bermula dari gugatan salah satu kelompok aktivis di India. Mereka menilai Tik Tok telah menjadi sarana untuk penyebaran materi berbau pornografi dan mendorong pedofilia. Karena itu, mereka ingin Tik Tok dilarang.

BACA JUGA: Pemilu Paling Akbar Digelar Besok: 900 Juta Pemilih, Berlangsung 7 Putaran

Pengadilan Tinggi di Chennai, India, mengabulkan permintaan tersebut pada 3 April. Penduduk India yang punya aplikasi Tik Tok sebelum putusan pengadilan digedok masih bisa menggunakannya. Yang tidak bisa adalah pengunduhan baru.

Perusahaan ByteDance yang melahirkan Tik Tok tak diam begitu saja. Mereka mengajukan banding ke Mahkamah Agung (MA). Tapi, Senin (15/4) MA menolak permintaan penangguhan putusan Pengadilan Tinggi Chennai. Dengar pendapat kasus itu akan dilakukan lagi pada 22 April.

BACA JUGA: Lagu Atas Bawah Jadi Kontroversi, ini Tanggapan Iva Lola

’’Kami yakin pada sistem peradilan India dan kami optimistis bahwa hasilnya akan diterima dengan baik oleh lebih dari 120 juta pengguna yang aktif di India,’’ bunyi pernyataan resmi Tik Tok.

ByteDance mengklaim bahwa aplikasi yang dirilis sejak September 2016 tersebut punya 500 juta pengguna aktif setiap bulan di seluruh dunia. Sebanyak 120 juta di antaranya ada di India. Tik Tok populer di kota-kota kecil yang para penggunanya tidak bisa berbahasa Inggris dan baru bisa menggunakan internet.

Pekan lalu pihak Tik Tok mengakui bahwa sejak Juli 2018 mereka menghapus lebih dari 6 juta video yang dianggap menyalahi aturan. Itu adalah bentuk komitmen untuk membuat Tik Tok sebagai aplikasi yang aman dan positif. Sayang, berbagai kejadian membuat usaha tersebut sia-sia.

Minggu (14/4) seorang pemuda 19 tahun tertembak oleh temannya dan tewas. Mereka berpose dengan membawa senjata api untuk membuat video Tik Tok. Senjata diarahkan ke pemuda yang tengah menyetir mobil. Pelatuk senjata yang berisi peluru itu tak sengaja tertarik dan akhirnya menembus kepala korban. (sha/c22/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nasionalisme Atraktif


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler