jpnn.com - SURABAYA - UPT Terminal Purabaya akan melakukan evaluasi bus antarkota antarprovinsi (AKAP) sebelum rencana penerapan sistem online dijalankan.
Sasarannya adalah kelayakan trayek bus. Sebab, tidak semua bus siap menerapkan sistem online.
Dinas perhubungan kini melakukan penjajakan kepada pemilik bus yang beroperasi di Terminal Purabaya.
BACA JUGA: Ratusan Guru Honorer Surabaya Minta Kejelasan Nasib
Penjajakan itu menyangkut kesiapan pemilik bus untuk menerapkan sistem online.
Mereka tidak cukup memiliki website. Tapi, sistem pemberangkatan dan penyediaan kursi juga harus pasti. Sebab, sistem online mengutamakan ketepatan layanan.
Plt Kepala UPT Terminal Purabaya Soesandi Ismawan mengatakan, kendala paling berat adalah mengajak awak bus disiplin.
BACA JUGA: Daerah Hulu Beralih Fungsi, Citarum Mengamuk
Dia menerangkan, di tiket online sudah tertera bus berangkat pada jam yang ditetapkan.
Kenyataan di lapangan, banyak awak bus yang sengaja memperlambat pemberangkatan.
BACA JUGA: Parah! PNS Habiskan Uang Raskin untuk Berfoya-foya
''Mereka menunggu bus penuh penumpang dahulu,'' katanya.
Pola pikir tersebut harus diubah. Karena itu, dinas perhubungan perlu mendekati pemilik bus.
Tujuannya, mereka tidak hanya mementingkan aspek keuntungan. Ketepatan dan kedisiplinan harus diterapkan.
Sandi, sapaan akrabnya, akan mengevaluasi bus yang beroperasi di Terminal Purabaya. Mereka harus mau mengikuti sistem yang akan diterapkan.
Jika tidak, sangat mungkin trayek mereka ditempati bus lain. Langkah tersebut dimaksudkan untuk mengoptimalkan layanan masyarakat.
Dia berharap pemilik bus memahami sikap pemkot yang bersikeras menerapkan sistem online. Masih ada waktu untuk menyiapkan diri.
Saat sistem online diterapkan, pemilik bus sudah mempunyai segala perangkat yang dibutuhkan.
''Segera benahi semua agar bisa mengikuti sistem yang ada,'' ungkapnya.
Untuk menuju penerapan sistem online, Terminal Purabaya sudah menyiapkan perangkat pendukung.
Yakni, pembangunan loket check-in di area terminal. Nanti hanya penumpang yang bisa masuk ke lokasi terminal.
Kabid Penertiban dan Penindakan UPT Terminal Purabaya Hardjo menegaskan, sistem online akan meningkatkan keamanan dan ketertiban terminal.
Area dalam terminal akan steril dari para calo. Sistem keamanan lebih terkontrol.
''Saya yakin penumpang akan merasa lebih nyaman,'' ucapnya.
Penerapan sistem online merupakan instruksi dari Direktorat Jenderal Perhubungan.
Sebenarnya pemerintah pusat menargetkan penerapan tiket online untuk bus pada Lebaran tahun lalu. Tapi, dinas perhubungan baru bisa menerapkan sistem tersebut tahun depan. (riq/c7/oni/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Playboy Kakap, Doyan Mahasiswi Sampai Punya 12 Istri
Redaktur : Tim Redaksi