Tiket Digunakan Petugas, Jemaah Haji Terlantar

Senin, 05 Desember 2011 – 04:27 WIB

BAUBAU - Dua jamaah haji asal Kota Baubau yang terdaftar dalam kloter 24, yakni pasangan suami istri atas nama H La Isini (57) dan Hj Wa Nasima (52)Saat ini, keduanya masih tertinggal di Makassar

BACA JUGA: Inilah Korban Robohnya Perumahan Mewah

Harusnya, Sabtu (3/12) seluruh jamaah haji sudah harus berada di Baubau
Terlantarnya kedua jamaah haji pasutri ini, disebabkan tiket yang harusnya mereka gunakan, malah digunakan panitia pengurus haji Kemenang Kota Baubaua, yang menjemput rombongan haji di Makassar.

La Udu, keluarga dari kedua jamaah haji mengungkapkan, pada Sabtu (3/12) malam dirinya sempat bertemu dengan H La Isini dan Hj Wa Nasima dibandara Makassar

BACA JUGA: Ini Pelajaran Berharga bagi Pengembang!

Setelah diceritakan barulah dirinya mengetahui kalau La Isini dan Wa Nasima diterlantarkan oleh oknum pengurus haji.

"Saya kaget waktu bertemu dengan mereka dibandara dan setelah diceritakan ternyata mereka ini diterlantarkan," ujarnya La Udu saat dihubungi via ponselnya.

Karena sudah berada di Jakarta, La Udu selanjutnya memberikan nomor telepon Hj Wa Nasima kepada wartawan koran ini untuk berkoordinasi langsung dengan mereka
"Saya kirim saja nomor hp nya ibu haji,  biar langsung wawancara tentang kondisi mereka saat ini," kata La Udu.

Kepada koran ini, Hj Wa Nasima,  menceritakan kejadian yang menimpa dirinya

BACA JUGA: Wawali Salurkan Bantuan, Wali Kota Doakan Korban

Saat berada di bandara Hasanuddin, barang-barang bawaannya beserta jamaah haji lainnya ditimbangSetelah mengurus barang bawaannya, Wa Nasima kemudian diberikan tiket namun cuma satu lembar tiket yang diberikan oleh petugas atas nama Muhlis dari Kemenang Kota Baubau.

"Saya bilang kenapa cuma satu tiketSementara kami ini ada dua orangTetapi anehnya katanya itu pengurus kalau satu tiket itu sudah untuk dua orang," cerita Hj Wa Nasima.

Karena pengurus sendiri yang berikan maka H La Isini dan Hj Wa Nasima tidak begitu curiga bakal ditahan oleh petugas bandaraAkan tetapi setelah dilakukan pemeriksaan dipintu masuk menuju pesawat La Isini tidak diperkenankan untuk masuk kedalam pesawat dengan alasan tidak memiliki tiket"Pak Haji lalu disuruh menunggu diruang tunggu bandara oleh petugas bandaraSementara saya menghubungi pengurus mempertanyakan tiket suami saya," tutur Hj Wa Nasima.

Tidak lama kemudian lanjut Hj Wa Nasima, datang dari petugas bandara meminta kembali tiket yang diberikan oleh pengurus tadi kepada Hj Wa Nasima dan meminta kepada Hj Wa Nasima untuk menunggu bersama H La Isini diruang tunggu bandara.

"Pengurus bandara suruh saya temani pak Haji diruang tunggu karena sementara diurus tiketnya," paparnya"Tetapi sudah terlalu lama menunggu tidak datang-datang saya kemudian pergi cek dan ternyata rombongan sudah berangkat tinggalkan kita dibandara," kesalnya.

Wa Nasima kemudian mencoba untuk menghubungi kembali pengurus dari Depag Kota Baubau, namun HP pengurus tersebut tidak dapat dihubungi"Saya sudah coba telepon berkali-kali tetapi tidak tersambung," ujarnya.

Karena sudah malam, La Isini dan Wa Nasima kemudian memilih menginap di hotel Darma Nusantara 2 berdasarkan petunjuk dari La Udu saat bertemu dibandara sambil menunggu informasi selanjutnya.

Keesokan harinya, Minggu (4/12),  H La Isini dan Hj Wa Nasima dijanjikan oleh panitia untuk diberangkatkan ke Baubau pada pukul 09.00 wita tetapi hingga pukul 10.00 wita baru ada konfirmasi dengan panitia yang mengurus tiket dan mendapat kepastian berangkat pada pukul 14.00 wita"Saya suruh saja beli tiket sendiri karena sudah jam 10 belum ada kejelasan supaya mereka bisa pulang ke BaubauTapi setelah saya konfirmasi kembali sudah ada panitia yang menyiapkan tiket," tutur La Hasa yang merupakan saudara dari Hj Wa Nasima saat ditemui dikediamannya.

La Hasa mengaku saat penjemputan jamaah haji, Sabtu (3/12) seluruh keluarga sudah bersiap-siap untuk melakukan penjemputan di gedung MAN yang menjadi tempat berkumpulnya seluruh jamaah haji Baubau"Kami semua keluarga sudah bersiap-siap pesan taxi untuk jemput tapi pas ditelepon dari Wa Nasima kalau mereka tidak jadi berangkat," ujarnya.

La Hasa beserta keluarga berharap semoga kejadian ini tidak terulang lagi dan menjadi pembelajaran bagi para pengurus haji kedepannya agar mengutamakan jamaah haji"Harusnya jamaah haji yang diutamakan untuk pulang bukannya panitia," harapnya(p2)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tembok Ambruk, Delapan Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler