Wawali Salurkan Bantuan, Wali Kota Doakan Korban

Senin, 05 Desember 2011 – 03:03 WIB
KORBAN TEWAS. Seorang ayah menggendong jasad putranya yang masih balita. Korban tewas akibat tembok pembatas rubuh milik perumahan mewah di Makassar, 8 orang. Beberapa warga masih kritis di rumah sakit. Foto: Idham Ama/Fajar/JPNN

MAKASSAR- Wakil Walikota Makassar, Supomo Guntur, turun langsung memantau korban yang mayoritas merupakan warga pendatang dan berasal dari Kabupaten JenepontoMereka berprofesi mulai dari pengayuh becak, penjual koran, dan lainnya

BACA JUGA: Tembok Ambruk, Delapan Tewas

Mereka yang tidak menjadi korban tembok roboh tersebut kini dievakuasi ke kantor kelurahan.

Menurut, Supomo, pemicu robohnya tembok masih didalami instansi terkait
Pihaknya hanya sebatas menyalurkan bantuan berupa pengobatan, makanan, dan lainnya

BACA JUGA: Pemekaran, Rawan jadi Dagelan Pilbup

"Relokasi belum kami pikirkan
Sekarang kita fokus untuk membantu ini

BACA JUGA: Ungkap Pemicu Robohnya Jembatan, Polisi Butuh Ahli ITB

Seluruh biaya rumah sakit untuk korban ini pemerintah yang tanggung," tandasnya.

Sambil menelepon seseorang, Supomo, juga menginstruksikan agar seluruh permintaan biaya-biaya perawatan terhadap korban tidak dilakukan"Jangan lagi ada yang minta-minta biaya duluObati dulu merekaJuga, kalau bisa ada satu tim dokter yang bertugas hingga besok (hari ini)," tandasnya.

Sementara itu, Walikota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin, saat kejadian masih berada di Kabupaten Sengkang, langsung menggelar doa bersama bagi seluruh korbanDoa bersama dilakukan dengan seratusan mahasiswa Yayasan Pendidikan Puangrimaggalatung SengkangIlham berharap korban yang meninggal mendapat tempat yang layak di sisi Allah dan meminta seluruh keluarga korban yan ditinggalkan agar diberi ketabahan.

"Atas nama pemerintah kota Makassar, kami menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban yang ditinggalkanKami akan melakukan langkah-langkah taktis untuk meminimalisir jumlah korban sekaligus kerugian yang ditimbulkan," ujar Ilham

"Juga, kami perintahkan kepada seluruh instansi pemerintah yang bertanggung jawab dalam penanggulangan bencana untuk bersiaga di lokasi-lokasi rawan," ungkapnya, melalui telepon selulernya"Camat dan lurah harus memonitor wilayah masing-masing selama 24 jam dan mengikuti perkembangan setiap saatMereka Harus tahu peristiwa  yang terjadi dilapangan, dan melaporkan setiap perkembangan," sambung Ilham(fajar)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemilukada Puncak Jaya Ikut Panaskan Situasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler