Tiket Dua Penumpang 'Palsu' MH370 Dibelikan Warga Iran

Dipesan Melalui Agen Perjalanan di Thailand

Senin, 10 Maret 2014 – 21:35 WIB

jpnn.com - TITIK terang tentang asal-usul tiket pesawat Malaysia Airlines MH370 yang digunakan oleh penumpang dengan paspor curian mulai muncul. Laman Financial Times mengungkap bahwa dua penumpang dengan paspor ilegal yang ikut dalam penerbangan Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH370 diyakini berasal dari Timur Tengah.

Hal itu diketahui dari catatan pembelian tiket oleh warga negara Iran untuk dua penumpang yang ada dalam penerbangan rute Kuala Lumpur-Beijing yang hilang Sabtu (8/3) dini hari itu. Menurut Financial Times, tiket itu dipesan oleh warga Iran bernama Ali melalui sebuah agen perjalanan Grand Horizon di wilayah Pattaya, Thailand.

BACA JUGA: Interpol Soroti Minimnya Penggunaan Database Paspor Curian

Benjaporn Krutnait, selaku pemilik agen perjalanan Grand Horizon yang memesan tiket Malaysia Airlines mengungkapkan bahwa dirinya dikontak oleh Ali yang sudah lama menjadi mitra bisnis untuk memesan tiket bagi dua orang berpaspor ilegal itu pada 1 Maret lalu. Menurut Benjaporn, permintaan Ali adalah agar pihak agen mencarikan tiket murah ke Eropa untuk dua penumpang.

Berdasarkan pengakuan Benjaporn ke Financial Times, Ali bahkan sama sekali tidak memesan tiket Kuala Lumpur-Beijing. Sebab, permintaannya hanya dicarikan tiket murah ke Eropa.

BACA JUGA: Sudah 48 Jam, Pencarian Malaysia Airlines Nihil

Benjaporn pun tak yakin Ali terkait dengan terorisme. Sebab, Benjaporn sudah tiga tahun ini bermitra dengan Ali.

Benjaporn kenal Ali karena pria yang kini berada di Teheran itu memang pernah lama bermukim di Pattaya. Bahkan Ali biasa memesan tiket untuk dirinya sendiri atau kolega-koleganya. Biasanya Ali mendapat komisi dari pemesanan tiket. 

BACA JUGA: 2 Penumpang Pengguna Paspor Colongan Berwajah Asia

Untuk pemesanan atas nama Ali itu, Benjaporn awalnya memesan satu tiket Qatar Airwiays dan satunya lagi di Etihad. Namun pemesanan itu hangus karena Benjaporn tak mendapat kabar balik dari Ali.

Hingga akhirnya Ali mengontak Benjaporn lagi pada hari Kamis lalu sehingga pihak agen perjalanan kembali memesan tiket untuk dua orang dengan pesawat Malaysia Airlines yang melewati Beijing terlebih dahulu karena harganya paling murah. Selanjutnya, salah satu teman Ali membayar pesanan tiket ke Benjaporn secara tunai.

Menurut Benjaporn, sama sekali tidak ada bukti bahwa Ali tahu dua orang yang dipesankan tiket itu menggunakan paspor curian atas nama Luigi Maraldi berkewarganegaraan Italia dan Chrostian Kozel yang warga negara Austria. Ali, sebut Benjaporn, juga tidak menunjukkan tanda-tanda sebagai teroris.

Hinga akhirnya Benjaporn memesan tiket Malaysia Airlines melalui kantor China Southern Airlines di Bangkok. Untuk tiket dengan paspor atas nama Luigi, dijadwalkan terbang ke Amsterdam dari Beijing pada hari Sabtu (8/3), untuk kemudian diteruskan ke Copenhagen. Sedangkan Christian Kozel, rutenya dari Beijing menuju Amsterdam baru berlanjut ke Frankfurt.

Pihak Interpol kini masih menyelidiki pemegang paspor dan mendalami rekaman gambar dua lelaki pemegang paspor curian itu berdasarkan rekaman CCTV. Sudah jamak diketahui bahwa dokumen palsu sering digunakan untuk penerbangan regional demi mengakali imigrasi atau untuk menyelundupkan narkoba. Namun, fakta bahwa pesawat MH370 sampai saat ini belum diketemukan sejak menghilang pada Sabtu dini hari lalu telah memicu spekulasi tentang adanya serangan teroris. (ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Media Tiongkok Salahkan Malaysia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler