Tiket KA Ludes, Mudik Kapal Laut Sepi Peminat

Selasa, 08 Juli 2014 – 04:04 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Kesiapan arus mudik lebaran terus dikebut oleh Pemerintah. Kemarin (7/7) sejumlah Kementerian, badan  serta Kepolisian menggelar rapat kerja (raker) bersama komisi V DPR RI. Sejumlah permasalahan di bahas dalam pertemuan itu mulai dari kesiapan infrastruktur, prediksi kemacetan di ruas jalan, sampai perkiraan cuaca saat mudik lebaran.

Raker itu dimulai pada pukul 14.00. Ada dua kementerian yang ikut dalam rapat tersebut yakni Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Badan yang ikut rapat tersebut adalah Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas), Airnav Indonesia dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

BACA JUGA: Yakin Jokowi-JK Bakal Sikat Mafia Pangan dan Energi

Pada kesempatan pertama Menteri Perhubungan (Menhub), E.E Mangindaan mempresentasikan paparannya. Menurut Mangindaan ada ruas jalan yang tingkat kecepatan maksimalnya menurun. Sehingga membuat jarak tempuh ke tempat tujuan semakin jauh.

Di antaranya di Cipularang turun menjadi 66 km per jam. Pada tahun lalu kecepatan maksimal kendaraan masih bisa melintas di ruas jalan itu 69 km per jam. Selain itu di ruas jalan Cileunyi. Kini kecepatan maksimal kendaraan yang melintas di jalan itu hanya 22 km per jam.

BACA JUGA: Penyuap Bupati Bogor Bakal Jalani Sidang di Bandung

"Selain itu di jalur Cikampek-Cirebon pengendara tidak bisa memacu kencang kendaraannya. Ini disebabkan bertambahnya jumlah volume kendaraan terutama kendaraan pribadi," jelasnya.

Mangindaan mengatakan jika itu tidak cepat diatasi, maka kemacetan akan semakin parah. Pasalnya Kemenhub mencatat ada kenaikan pada jumlah pemudik sebesar 3,83 persen.  Yakni dari 18.587.668 penumpang menjadi 19.299.144 penumpang.

BACA JUGA: Hasil Coblosan di Luar Negeri Bisa Jadi Gambaran di Dalam Negeri

Mayoritas pemudik itu menggunakan kendaraan pribadi baik roda empat maupun roda dua. Mobil diprediksi naik diprediksi naik 5.61 persen dari 1.694.326 kendaraan menjadi 1.789.358 kendaraan. Selain itu, penggunaan sepeda motor diprediksi naik 4,persen dari 2.273.615 kendaraan menjadi 2.371.378 kendaraan.

"Jelas jalan akan sangat padat," ungkapnya.

Untuk titik kemacetan, Mangindaan menjelaskan dari data yang dihimpun, kemacetan masih terjadi di titik-titik lama. Misalnya ruas Cikampek simpang Cikopo, Gadok sampai puncak, Rancang ekek-Gentong, Simpang jomin, pertemuan Ciasem. Selain itu keberadaan pasar tumpah, SPBU, perlintasan sebidang kereta api juga menjadi penyebab kemacetan.

Kemacetan pun diprediksi semakin sulit diatasi. Sebab ketersediaan kendaraan umum bagi pemudik pun sudah habis terjual. Padahal masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan tiket. Misalnya tiket kereta api. Mangindaan mengatakan tiket kereta api untuk semua jurusan sudah habis terjual. Bahkan tiket tambahan sebanyak 32 rangkaian kereta api pun sudah ludes. "Habis tidak tersisa," jelasnya.

Mangindaan mengaku, tahun ini peminat kereta api jauh melonjak dari tahun lalu. Hal itu disebabkan beberapa faktor yang pertama kenyamanan. Kini semua gerbong kereta api baik ekonomi sampai eksekutif  semuanya sudah dilengkapi AC.  Yang adalah waktu tempuh yang on time. Berangkat serta tiba di tempat tujuan tepat sesuai waktu yang ditentukan.

Selain itu dengan rampungnya dobel track lalu-lintas kereta api semakin lancar. Sehingga bisa menambah jumlah keberangkatan dalam satu harinya. Dan yang terakhir adalah harga yang terjangkau.

Menurut dia, Kemenhub kini sedang mengajukan penambahan dua rangkaian kereta api.  Mangindaan mengatakan untuk gerbongnya masih dicarikan di PT INKA. "Sudah disetujui. Tinggal jalan saja," paparnya.

Lakunya tiket kereta api berbanding terbalik dengan tiket kapal laut. Menurut dia tiket mudik kapal laut masih sepi peminat. Kini baru terjual 35 persen. Mangindaan mengatakan hal itu disebabkan banyak kelemahan dari kapal misalnya waktu tempuhnya lama dan tidak berhenti di setiap tempat. Dia memprediksi pemudik kapal banyak beralih ke kereta api dan pesawat terbang. Untuk pesawat terbang, tiket yang tersedia sudah laku mencapai 95 persen.

Untuk mengatasi banyaknya pemudik yang naik pesawat pihaknya sudah menyiapkan ekstra flight atau tambahan pesawat. Setiap harinya akan ada 62 penerbangan tambahan yang akan mengangkut pemudik menuju ke kampung halaman. Tambahan pesawat itu mulai berlaku dari tanggal 21 Juli sampai 7 Agustus.

"Pesawat itu akan memudahkan pemudik yang menggunakan pesawat terbang untuk pulang kampung," jelasnya.

Mangindaan mengatakan penambahan itu diberlakukan lantaran Kemenhub memperkirakan jumlah pemudik yang menggunakan pesawat mengalami kenaikan. Tahun lalu jumlah pemudik yang naik pesawat jumlahnya 3,6 juta jiwa. Sedangkan tahun ini, menurut dia totalnya akan naik menjadi 4 juta jiwa atau sebesar 12 persen.

Untuk armada pesawat, dia mengatakan, kemenhub sudah bekerja sama dengan beberapa maskapai penerbangan. Barata mengatakan ada lima maskapai yang akan membantu penerbangan tambahan itu. Seperti Lion Air, Sriwijaya Air, Indonesia Air Asia, Garuda Indonesia Airlines, dan Nam Air.  Sedangkan untuk destinasi mayoritas jalur penerbangan yang ramai dan merupakan kota besar. Di antaranya Balikpapan, Banjarmasin, Jogjakarta, Surabaya, Medan dan Makasar. Sedangkan untuk jam penerbangan pesawat tambahan itu diserahkan langsung pada bandara masing-masing.

Pada bagian lain, Waka Korlantas Polri Brigjen Sam Budigusdian mengatakan pihakya akan fokus pada pengurangan jumlah korban kecelakaan lalu-lintas. Menurut dia jumlahnya dari tahun ke tahun berkurang. Pada tahun 2012 jumlahnya korban mencapai 908 laka. Untuk tahun 2013 berkurang menjadi 705 korban laka.

Sedangkan untuk mengatasi kemacetan di pasar tumpah, pihaknya akan menyebar petuigas untuk menjaga di pinggir jalan. Selain itu petugas akan memasang barier di sepanjang jalan sehingga tidak ada sepeda motor yang parkir dan menyeberang jalan sembarangan. Tak hanya itu, menurut Sam, pihaknya mempunyai tugas yang berat.

"Kapolri menugaskan kami bagaimana caranya Jakarta menuju Pejagan hanya delapan jam," paparnya.(aph)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MPR Anggap Putusan MK Abaikan Suara Luar Jawa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler