Tiket Pesawat Mahal, Liburan ke Luar Negeri Lebih Murah

Minggu, 17 Februari 2019 – 08:43 WIB
Penumpang saat keluar dari terminal kedatangan Bandara Syamsudin Noor, Jumat (25/1). Foto: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN/JPNN.com

jpnn.com, MAKASSAR - Harga tiket pesawat tujuan domestik masih terbilang mahal. Ada kecenderungan, masyarakat akan lebih memilih liburan ke luar negeri.

Mengkroscek situs penjualan tiket daring, harga-harga tiket destinasi domestik masih membumbung tinggi. Untuk rute Makassar-Jakarta misalnya, Citilink, Sriwijaya, Garuda hingga Lion, masing-masing menyajikan harga Rp1.706.800, Rp1.676.000, Rp1.957.600, dan Rp1.236.000. Itu semua baru sekali jalan.

BACA JUGA: Pertamina Jangan Monopoli Bisnis Avtur

Mari membandingkannya dengan harga tiket yang kini sedang diobral sangat murah dalam agenda SilkAir-BCA Travel Fair, yang dihelat di TSM Makassar, 15-17 Februari.

Untuk tiket tujuan Kuala Lumpur, misalnya, cuma seharga Rp2,6 jutaan. Lalu Singapura hanya Rp2,9 jutaan dan Hong Kong Rp3,3 juta saja. Itu semua tiket pulang pergi. Belum termasuk cashback hingga tawaran program menarik lainnya yang sedang disajikan.

BACA JUGA: Soal Harga Tiket Pesawat, Budi Minta Garuda Konsisten

Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Sulsel, Didi L Manaba, menilai, dalam kondisi sekarang, akan hadir kecenderungan bagi masyarakat untuk memilih berlibur ke luar negeri dibanding destinasi yang ada di dalam negeri.

BACA JUGA: Soal Harga Tiket Pesawat, Budi Minta Garuda Konsisten

BACA JUGA: Penjelasan Dirut Garuda Indonesia soal Penurunan Harga Tiket

"Kalau menghitung secara nominal, memang lebih murah berlibur ke luar negeri sekarang dibanding destinasi wisata yang ada di tanah air," jelasnya, 15 Februari.

Didi menilai, pada awal tahun ini banyak masyarakat yang menunda masa liburannya hingga menahan diri untuk cuti. Sebab, harga yang disajikan untuk rute dalam negeri tidak seperti biasanya.

"Potensi untuk masyarakat memilih berwisata ke luar negeri, saya yakin besar. Apalagi, kalau mereka tahu ada harga yang murah dan terjangkau," imbuh Didi.

Branch Manager PT Dwidaya World Wide, Verselli Paliama, mengaku, agenda SilkAir-BCA Travel Fair menjadi peluang sendiri bagi pihaknya untuk memaksimalkan jualan.

"Dalam kondisi harga mahal untuk tujuan domestik, memang agak sulit jualan. Namun SilkAir menyajikan harga yang sangat istimewa. Setidaknya bisa menyambut animo masyarakat yang sempat tertahan liburan karena tersandung harga," urainya.

Pada hari pertama pameran, banyak masyarakat yang tertarik untuk rute destinasi ke negara-negara Asia seperti Jepang dan Hong Kong. "Tetapi barusan juga ada yang beli untuk tujuan New Zealand," katanya.

Verselli tak merinci, berapa nominal transaksi yang telah ditorehkan pada hari pertama. Namun, ia cukup optimistis mampu menjual sebanyak-banyaknya.

BACA JUGA: Ada Kalajengking di Kabin Pesawat, Begini Respons Lion Air

Manager SilkAir Makassar, Christina Ling, mengatakan, agenda dua kali setahun yang dihelat tersebut, memang untuk melengkapi kebutuhan akan berlibur masyarakat.

"Makanya, bukah hanya harga yang amat terjangkau. Benefit lainnya juga ada," imbuhnya.

Ada potongan harga tertentu untuk beberapa rute. Misalnya, ke Hiroshima spesial cashback hingga Rp1 jutaan. Lalu ada kupon diskon hingga Rp600 ribuan, untuk rute London, Amsterdam, dan Australia.

"Bahkan kalau beli 3 tiket ke destinasi selain Singapura, Kuala Lumpur, dan Penang, maka bisa dapat tiket ke Singapura seharga Rp600 ribuan saja," tutupnya.

Ketua Asita Sulsel, Didi L Manaba, mengatakan, tidak sedikit sebetulnya masyarakat pada momen low season seperti ini untuk berlibur ke negara lain. Yang jadi pertimbangan adalah situasi dan kondisi negara yang ingin dituju.

Sebut saja untuk negara-negara Asia dan Eropa, yang sedang masuk musim dingin. Sehingga banyak yang ingin menikmati hal tersebut.

"Belum lagi pada momen low season begini, hotel-hotel di luar negeri sebagaimana trennya, itu menyajikan harga-harga yang terbilang cukup murah. Sebab, mereka ingin menggenjot kinerja atau okupansinya pada awal tahun," jelasnya.

Didi mengatakan, berlibur pada momen awal tahun yang masuk kategori low season, juga salah satu strategi yang bisa digunakan, kalau bujet yang ada tidak terlalu besar.

"Kalau bepergian ke luar negeri dan memang pas momen liburan, mungkin agak susah menemukan harga penginapan yang murah. Tetapi kalau bujet untuk itu ada, tidak jadi soal," katanya. (gsa/rif-zuk)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menhub: Harga Avtur Diharapkan Turun, Jangan Terlalu Tinggi


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler