jpnn.com, BATAM - Animo masyarakat mudik menggunakan moda transportasi udara sudah berkurang. Dari data yang dimiliki Direktur Badan Usaha Bandar Udara Hang Nadim, Suwarso, saat ini tidak ada lonjakan pemesanan tiket.
Dibandingkan tahun lalu, pemesanan tiket sudah mulai dilakukan masyarakat seminggu jelang Ramadan.
BACA JUGA: Kemenhub Berhak Turun Tangan Atur Harga Tiket Pesawat yang Tak Wajar
Suwarso mengatakan salah satu penyebabnya adalah tarif. "Saya dua hari lalu mengeceknya di beberapa maskapai, memang belum ada lonjakan pemesanan. Malah ke beberapa rute itu, masih kosong. Tak ada peminatnya (untuk keberangkatan H-7 hingga lebaran)," katanya saat ditemui di Kantor BUBU Hang Nadim, Senin (6/5).
Selain persoalan tarif. Suwarso mengatakan beberapa jasa transportasi laut menyediakan beberapa rute alternatif mudik. Dan juga adanya wacana penambahan frekuensi pelayaran yang selalu padat saat mudik lebaran.
BACA JUGA: IMM Kritik Menhub Terkait Harga Tiket Pesawat
"Untuk pembelian tiket pesawat, posisi masyarakat masih menunggu dan memantau perkembangan harga tiket," ungkap Suwarso.
Dia memperkirakan pemesanan tiket dilakukan masyarakat dimulai dari 3 minggu jelang lebaran. Sedangkan dalam minggu awal Ramadan, Suwarso mengataka tidak ada perburuan tiket mudik dilakukan masyarakat.
BACA JUGA: Jelang Lebaran, Gimana Nasib Tarif Tiket Pesawat?
Kapan arus mudik dimulai? Suwarso memperkirakan arus mudik dimulai H-10 Ramadan. Namun jumlah pemudik tahun ini diperkirakan menurun, dibandingkan tahun lalu.
"Awal Ramadan ini saja masih ada pembatalan penerbangan, minggu sebelumnya ada pembatalan 9 hingga 14 penerbangan," ucapnya.
Suwarso juga mengaku tren warga Batam, mudik melalui Singapura diperkirakan akan cukup tinggi ditahun ini. Karena, banyak masyarakat yang membandingkan harga tiket mudik dari Batam dengan Singapura.
"Tren (mudik melalui Singapura) bisa jadi (meningkat). Karena warga menilai lebih murah dari sana. Masyarakat masih mencari alternatif tiket mudik yang lebih murah," ungkap Suwarso.
Hingga kini, katanya masyarakat masih menunggu perubahan tarif pesawat. Karena belum memasuki masa mudik lebaran, harga tiket sudah mendekati ambang batas atas. "Kemarin saat balik saja, harga tiket Jakarta-Batam itu Rp 1,6juta.
Jarang dapat yang Rp 1,2 juta atau dibawah Rp juta," tuturnya.
Suwarso mengungkapkan penurunan penumpang di Hang Nadim, sudah terjadi sejak Januari 2019. Dan diperkirakan akan meningkat saar harga tiket turun. "Tak perlu sampai normal seperti dulu. Setidaknya harganya sedikit lebih murah dibandingkan saat ini, itu dapat meningkatkan animo masyarakat kembali menggunakan pesawat," ujarnya.
Suwarso juga mengatakan penurunan animo masyarakat menggunakan pesawat, memberikan dampak besar terhadap BUBU Hang Nadim. "Pendapatan Hang Nadim itu didapat dari PSC (passanger service charge). Tapi karena penumpang turun, turun juga pendapatan kami," tuturnya.
Terkait alternatif mudik lainnya. Sebelumnya ASDP Telagapunggur menyediakan rute baru yakni Batam menuju ke Kualatungkal. Rute baru ini diharapkan memudahkan lalu lintas masyarakat yang menuju Kualatungkal menggunakan mobil atau motor.
"Masyarakat ke Sumatera bagian selatam bisa gunakan rute pelayaran ini," kata Kepala Cabang Jembatan Nusantara, M Azis beberapa waktu lalu.
Selain rute Batam ke Kualatungkal, Jambi. Kapal Roro juga melayani rute Batam ke Mengkapan, Riau. Kedua rute pelayaran ini, sama-sama ditempuh dalam waktu belasan jam.(jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Tiket Pesawat Mahal, Pilih Mudik Naik Kapal Laut
Redaktur & Reporter : Budi