Tiket Pesawat Mahal, Petani Bunga Gigit Jari

Minggu, 07 April 2019 – 06:30 WIB
Petani bunga. Foto: Pojokpitu/JPG

jpnn.com, BATU - Kenaikan tarif kargo udara beberapa bulan terakhir memberi efek lain pada beragam sektor perekonomian.

Dampak mencekiknya tarif tersebut juga dirasakan oleh para petani ataupun perajin bunga di Kota Batu.

BACA JUGA: BP Batam: Kebijakan Turunkan Harga Tiket Pesawat Harus Segera Diwujudkan

BACA JUGA : Tiket Pesawat Mahal, ke Derawan Susut 50%, Usaha Paket Tur Megap-megap

 

BACA JUGA: Penjelasan Pihak Lion Air terkait Harga Tiket Pesawat Masih Mahal

Akibatnya, tidak sedikit dari mereka yang harus beralih bahkan menghentikan pengiriman pesanan bunga ke luar pulau.

Adapun untuk biaya ongkir pengiriman bunga menuju pulau Kalimantan jika sebelumnya hanya Rp 11 ribu, kini sudah mencapai RP 27 ribu lebih per kilogram.

BACA JUGA: Dua Aturan Baru soal Harga Tiket Pesawat Tidak Mempan

Sedangkan untuk menuju Kota Kupang, NTT dari harga Rp 20 ribu kini bisa mencapai Rp 50 ribu per kilogram.

BACA JUGA : Penjelasan Pihak Lion Air terkait Harga Tiket Pesawat Masih Mahal

Yuliati, salah satu petani bunga mawar di Kota Batu mengaku mengalami kerugian cukup drastis.

Dia mengaku biasanya setiap bulannya bisa mengirim hingga 10 kali pemesanan ke luar pulau.

"Namun sejak beberapa bulan terakhir ini, sudah mulai jarang mengirim bunga keluar pulau akibat terkendala tarif kargo yang naik," kata Yuli.

BACA JUGA : Dua Aturan Baru soal Harga Tiket Pesawat Tidak Mempan

Meskipun begitu, para perajin bunga di Kota Batu tetap bertahan dengan mengandalkan pesanan untuk dekorasi pernikahan yang bisa dijangkau melalui transportasi darat. (pul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Tiket Pesawat, Suwarso: Saya Sudah Cek, Belum Ada Perubahan


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler