jpnn.com, JAKARTA - Berdasarkan rekap hasil pengawasan Kemenhub, maskapai penerbangan Lion Air memberikan harga tiket promo hingga 50 persen dari tarif batas atas (TBA).
Promo itu juga dalam rangka ulang tahun Lion Air Group. Sayangnya maskapai hanya menyediakan sebanyak 50 seat per penerbangan pada jam tertentu. Citilink juga melakukan tarif promo pada delapan rute penerbangan.
BACA JUGA: Kenaikan Jumlah Penumpang di Bandara Adi Soemarmo Tidak Signifikan
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti menyatakan dukungannya kepada maskapai layanan Low Cost Carier (LCC) yang melakukan penurunan harga tiket.
”Saya berharap penurunan harga tiket ini bisa menjawab harapan masyarakat akan kebutuhan terkait penerbangan murah,” kata Polana.
BACA JUGA: Bamsoet Minta Segera Umumkan Penurunan Harga Tiket Pesawat
Dalam keputusan penurunan harga tiket pesawat Senin lalu, seluruh operator penerbangan menanggung penurunan ini.
PT Angkasa Pura II menyatakan berkomitmen memberikan insentif jasa kebandarudaraan untuk meringankan biaya operasional. Insentif diberikan hingga Desember nanti. Dimungkinkan adaevaluasi kembali.
BACA JUGA: Banjir Insentif Bisa Bikin Tiket Pesawat Murah
BACA JUGA: Banjir Insentif Bisa Bikin Tiket Pesawat Murah
”Konsep Insentif kali ini merupakan operation incentive yang memang akan langsung menurunkan biaya operasional maskapai sehingga kami berharap tarif tiket penerbangan LCC juga akan lebih terjangkau,” ujar President Director AP II Muhammad Awaluddin.
Insentif diberikan pada jam tertentu yakni pada pukul 10.00-14.00 WIB. Menurut Awal, pemberian insentif pada jam tertentu agar penerbangan tidak menumpuk di pagi dan sore hari.
Sebelumnya perseroan telah menawarkan marketing incentive kepada maskapai. Insentif yang masih diberikan hingga sekarang itu antara lain untuk rute baru, pesawat baru, red eye incentives dan unschedule flight incentives. Cara penggunaan insentifnya dnegan metode cash back. (lyn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Tiket Pesawat Turun tak Akan Dongkrak Pertumbuhan Penumpang
Redaktur & Reporter : Soetomo