TikTok Mengumpulkan 15 Remaja dari Berbagai Negara Untuk Lakukan Ini

Rabu, 27 Maret 2024 – 15:05 WIB
Ilustrasi TikTok. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - TikTok mengumpulkan 15 remaja dari berbagai negara yang membentuk Dewan Pemuda global.

Belasan remaja itu dikumpulkan oleh TikTok untuk meningkatkan keamanan online bagi generasi muda.

BACA JUGA: TikTok Shop Muncul Lagi, DPR Waswas soal Serbuan Produk China

Dewan tersebut akan bekerja sama dengan para ahli untuk menciptakan aplikasi yang lebih aman dan inklusif.

Pengumuman ini muncul setelah penelitian menunjukkan perlunya komunikasi yang lebih terbuka antara remaja dan orang tua mengenai keamanan online.

BACA JUGA: Larangan TikTok di AS Bakal Berdampak di Indonesia?

Hanya separuh remaja Inggris yang berbicara dengan orang tua mereka tentang platform online setiap bulannya, dan banyak yang menghindari topik tidak nyaman seperti citra tubuh.

Dewan Pemuda akan fokus pada kesejahteraan remaja dan memberikan masukan mengenai fitur-fitur seperti Portal Pemuda dan alat pelaporan.

BACA JUGA: Integrasi TikTok Shop dan Tokopedia, DPR: Ekonomi Digital Suatu Keniscayaan

TikTok juga menawarkan sumber daya seperti Pusat Keamanan dengan panduan tentang penindasan dan citra tubuh, yang dilihat oleh lebih dari satu juta orang setiap bulannya.

Guna mendorong keterlibatan orang tua, TikTok mempromosikan Pasangan Keluarga kepada pengguna baru yang berusia di atas 35 tahun.

Selain itu, mereka akan meluncurkan lebih dari 10 kampanye literasi media dalam aplikasi sepanjang tahun ini.

“Mendengarkan masukan dari remaja dan orang tua adalah bagian besar dari upaya keselamatan kami,” kata perwakilan TikTok.

Seorang anggota Dewan Pemuda mengungkapkan kegembiraannya dalam menciptakan aplikasi yang lebih aman dan memupuk pemahaman antarmasyarakat.

Para ahli seperti Carolyn Bunting dari Internet Matters percaya bahwa masukan dari Dewan Pemuda sangat penting.

Penelitian itu juga menyoroti perlunya mendidik remaja dan orang tua mengenai alat keselamatan yang ada.

TikTok berencana untuk mengatasi hal ini melalui pesan dalam aplikasi dan mempromosikan inisiatif literasi media. (gizmochina/ant/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kolaborasi Tiktok & Tokopedia Dinilai Bukan Monopoli


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler