jpnn.com, JAKARTA - Raja Juli Antoni selaku juru bicara tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat enggan berkomentar banyak mengenai PPP kubu M. Romahumurziy yang memutuskan menunda deklarasi dukungan kepada pasangan petahana itu.
Pasalnya, PPP kubu Romy memiliki pertimbangan sendiri untuk mengambil keputusan itu. "Mereka punya independensi sendiri, otonomi sendiri, dan mekanisme internal untuk mengambil keputusan," kata Toni saat dihubungi JPNN.com, Selasa (28/3).
BACA JUGA: Lagi, Tambahan Dukungan ke Ahok dari Relawan AHY-Sylvi
Toni tidak memungkiri kubu Ahok-Djarot memerlukan dukungan dari partai untuk menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua. "Pilkada ini ketat sekali, jadi dukungan dari kelompok sosial dan partai apa pun menjadi penting," ucapnya.
Namun, menurut Toni, dukungan dari partai saja tidak cukup. Sebab, dia menambahkan, dukungan dari grass root (akar rumput) partai lebih penting. "Jauh lebih penting adalah dukungan dari anggota atau grass root partai," tutur Toni.
BACA JUGA: Ini Kata Bang Sandi Soal Debat Ahok Vs Anies Kemarin
Dia mencontohkan perolehan suara mantan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni pada Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran pertama. Mereka mendapat dukungan dari empat partai, yakni Demokrat, PAN, PKB, dan PPP.
"Coba diakumulasi semua partai yang mendukung Mas Agus, pasti jumlah suaranya tidak 17 persen, lebih dari itu. Jadi enggak selalu linear antara dukungan partai dengan hasil pilkada," tegas Toni.
BACA JUGA: Tim Ahok-Djarot Ragukan Independensi KPUD dan Bawaslu
Menurut Toni, peran figur sangat menentukan pilihan masyarakat dalam pilkada. "Tapi, sekali lagi, dukungan partai dan kelompok sosial tertentu tetap menjadi faktor penting, faktor yang tidak bisa diabaikan," ucapnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 150 Ribu Warga Bima di DKI Dukung Anies-Sandi
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar