jpnn.com, SURABAYA - Timnas bola basket 3x3 putri Indonesia sedang bersiap diri untuk menghadapi ajang FIBA World Cup U-23 yang akan bergulir di Mongolia pada 11-15 Oktober mendatang.
Menurut Sekjen PP Perbasi, Nirmala Dewi, keikutsertaan Indonesia di turnamen itu memberikan keuntungan bagi pebasket muda nasional untuk mencari pengalaman.
BACA JUGA: Tim Bola Basket 3x3 Indonesia Bersiap Diri Tampil di FIBA World Cup U-18
“Mengikuti gelaran dunia di level kelompok umur akan hadirkan banyak keuntungan bagi perkembangan bola basket nasional kita. Para atlet muda kita akan terasah kemampuannya,"
"Bertambahnya jam terbang diharapkan akan berpengaruh pada membaiknya mental tanding mereka ke depannya,” ungkap Nirmala dalam rilis yang diterima jpnn.com dari Perbasi.
BACA JUGA: Tim Bola Basket Putri Amerika Serikat Masih Tak Terbendung
Rencananya Indonesia akan mulai melakukan persiapan pada Rabu, (18/8) di GOR Cahaya Lestari, Surabaya.
Perbasi sendiri telah menyeleksi beberapa pemain untuk mengikuti kejuaraan ini sesuai dengan arahan FIBA. Dalam prosesnya, FIBA memberikan daftar nama-nama pemain putri U-23 Indonesia yang sudah terdaftar di FIBA 3x3.
BACA JUGA: Kevin Durant Cetak 29 Poin, AS Susah Payah Raih Emas Bola Basket Putra Tokyo 2020
Dari seluruh nama yang terdaftar di dalamnya, ada 20 nama yang dinyatakan layak oleh FIBA untuk mengikuti kejuaraan ini.
Kendala kemudian datang yang mana dari 20 nama itu, beberapa sudah terdaftar di Pekan Olahraga Nasional (PON) untuk membela daerah mereka masing-masing.
Situasi ini kemudian direspons oleh Perbasi dengan berkoordinasi kepada Pengprov yang terlibat PON. Ini dilakukan untuk penyesuaian jadwal karena gelran PON bentrok dengan FIBA World Cup U23 3x3 dan FIBA Women's Asia Cup.
Akhirnya dari komunikasi ini Perbasi mendapatkan Nathania Claresta Orville dan Jasmine Isabelle Farr yang tidak ikut gelaran PON.
“Kami harus mencari minimal empat nama lagi untuk didaftarkan ke FIBA guna mengikuti event World Cup tersebut, tapi hanya boleh memilih tetap dari list kelayakan yang diberikan oleh FIBA,"
"Hingga akhirnya ada pemberitahuan dari Pengprov Jatim yang mengkonfirmasi Jovita E. Simon tidak lagi terlibat dalam PON oleh Pengprov Jatim,” ucap Penanggung Jawab Timnas Basket 3×3 Putri U23, Christopher Tanuwidjaja.
Christopher sendiri mengaku pihaknya akan tetap harus mengajukan beberapa nama lain untuk memenuhi kuota.
Sehingga dari seluruh list yang diberikan oleh FIBA, pihaknya memasukkan Aimee T. Francienne, Natasya Amelia, Felichia H. Alvira, Asima Y. Tobing, dan Cindy Fransisca. Mereka kemudian diajukan status eligibility kepada FIBA.
Sebelum ajukan nama-nama di atas, Itop - sapaan akrab Christopher- mengaku sempat meminta masukan kepada FIBA. Ini terkait rencana memasukkan skuad timnas Bola Basket U-18 ke dalam timnas U-23 karena adanya keterbatasan pemain akibat bentrok dengan PON.
Permintaan itu tidak diizinkan oleh FIBA. Federasi tertinggi basket dunia itu beralasan usia mereka terlampau jauh. Selain itu, juga untuk menjaga jenjang prestasi antar kelompok umur.
Kendati demikian, pelatnas akan tetap berlangsung mulai 23 Agustus di Surabaya yang diharapkan dapat membangun kecocokan antar pemain.
Rencananya sebelum menjalani pelatnas, para pemain ini akan menjalani karantina terlebih dahulu pada 18-22 Agustus. Setelah itu, mereka akan melakukan tes swab PCR pada 19 dan 22 Agustus sebelum berangkat ke Mongolia pada 9 Oktober mendatang. (perbasi/mcr16/jpnn)
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Naufal