jpnn.com, JAYAPURA - Tim gabungan TNI bergerak menyelidiki peristiwa penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) ke Pos Satgas Mupe, Yonif Marinir-3 di Distrik Kenyam, Nduga, Papua.
Tim investigasi dipimpin Kepala Seksi Intel Korem 172/PWY Letnan Kolonel Kavaleri Kristyanto.
BACA JUGA: Tangis Pilu Keluarga Pecah Ketika Tiba Jenazah Almarhum Pratu Marinir Anumerta Wilson Anderson Here
Peristiwa penyerangan terhadap pos militer di Nduga menewaskan dua prajurit dan melukai delapan anggota Korps Marinir TNI AL.
Menurut Komandan Korem 172 PWY Brigadir Jenderal TNI Izak Pangemanan, tim sudah bergerak menuju Kenyam dan akan segera melakukan investigasi.
BACA JUGA: 8 Fakta KKB Menyerang 35 Marinir dari Segala Arah, Ngeri, Prada Yotam Bugiangge Masih Misteri
Investigasi dilakukan untuk memastikan kronologi dan penyebab terjadinya penyerangan, meski sebelumnya sudah ada informasi kelompok bersenjata akan menyerang.
"Tim investigasi yang dikirim ke Kenyam itu juga beranggotakan polisi militer dan akan berada di Kenyam selama beberapa hari," kata Pangemanan.
BACA JUGA: KKB Berulah Lagi, Tembaki Pos Koteka yang Dijaga Marinir
Dia mengakui kelompok bersenjata menyerang ke Pos Satgas Mupe (muara dan perairan) yang ada di Kenyam.
Dari laporan yang diterima, kelompok bersenjata menembaki Pos Koteka yang dikawal Batalion Marinir 3 yang berada di bawah bandara.
Tembakan itu dari seberang sungai, tetapi suaranya terdengar bahkan hingga ke pesawat yang saat itu hendak mendarat akibat tempat kejadian perkara berada di bagian bawah kawasan Bandara Kenyam.
Kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya, Sabtu petang (26/3), menyerang Pos Satgas Mupe di Kware Bawah, hingga menyebabkan dua anggota Marinir meninggal dan delapan luka-luka.
Dua personel yang meninggal yaitu Komandan Pos Letnan Dua Anumerta Marinir Mohammad Iqbal dan Prajurit Satu Anumerta Marinir Wilson Anderson Here.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang