Tim Hukum AMIN Minta DKPP Pecat Semua Komisioner Bawaslu

Rabu, 28 Februari 2024 – 21:51 WIB
Persidangan di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) untuk menindaklanjuti pengaduan tentang dugaan pelanggaran kode etik penyelenggaraan pemilihan umum. Ilustrasi/foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu RI) dilaporkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP RI) atas dua laporan atau aduan oleh Tim Hukum Nasional Amin.

Pelaporan atau Pengaduan tersebut dikarenakan Bawaslu dianggap tidak transparan, tidak profesional dan tidak netral dalam memproses adanya dugaan Pelanggaran oleh KPU RI dalam Situs Rekapitulasi Suara (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum atau Sistem yang beralamat website: www.pemilu2024.kpu.go.id

BACA JUGA: Tim Hukum AMIN: Penghentian Penghitungan Suara Adalah Pidana Pemilu

Reza Isfadhilla Zen selaku kuasa hukum pelapor mengatakan, ada dua laporan dari THN Amin yang tidak diregistrasi lantaran tidak memenuhi syarat materiil.

"Dalam surat pemberitahuan status laporan yang di terima oleh pengadu tidak dijelaskan syarat materiil mana yang tidak memenuhi syarat. Dalam Peraturan DKPP RI Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Kode Etik dan Pedoman Prilaku Penyelenggara Pemilihan Umum Pasal 6 Ayat (3) Huruf d berbunyi: “Penyelenggara Pemilu memberikan akses informasi yang seluas - luasnya kepada masyarakat sesuai kaedah keterbukaan informasi publik," ucapnya dalam keterangan pers, Selasa (27/2).

BACA JUGA: Sudirman Said Sebut Timnas AMIN Fokus Menyelesaikan Tugas Elektoral dan Menyelamatkan Demokrasi

Padahal, sambung Reza, jelas dalam Peraturan Bawaslu Nomor 7 Tahun 2022 Pasal 24 Ayat 1 disebutkan Bawaslu harus memberitahu kepada pelapor terkait syarat materiil mana yang kurang untuk kemudian dilengkapi.

"Pada Pasal tersebut juga di jelaskan bahwa pemberitahuan itu waktunya paling lama 1 (satu) hari setelah kajian awal selesai. Dalam Surat Pemberitahuan Status Laporan tidak ada penjelasan lebih lanjut terkait syarat materiil mana yang tidak terpenuhi dan tidak di berikan kesempatan kepada pelapor untuk melengkapi apa yang diperlukan. Hal tersebut menjadi aneh," ujar Reza Isfadhilla Zen.

BACA JUGA: Kritik Pedas Timnas AMIN soal Pemilu 2024, Pakai Kata Terburuk

Wakil Ketua Bidang Pelanggaran Kode Etik Tim Hukum Nasional Amin Muhammad Akhiri mengatakan bahwa terkait dengan Situs Rekapitulasi Suara (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum terdapat banyak kesalahan maupun keanehan.

Hal tersebut perlu untuk dilaporkan kepada Bawaslu RI selaku lembaga negara yang berwenang mengawasi proses pemilu maupun mengawasi KPU RI dan sistem IT yang dikendalikannya.

"Maka dengan tidak diprosesnya 2 Laporan kami oleh Bawaslu, patut diduga Bawaslu RI tidak profesional dan terkesan tidak transparan. Maka dari itu kami Meminta DKPP RI untuk memeriksa seluruh Komisioner Bawaslu RI serta jika terdapat dan terbukti adannya Pelanggaran Kode Etik Oleh Komisioner Bawaslu RI sudah sepantasnya seluruh Komisioner Bawaslu RI di Berhentikan atau dipecat," tutup Muhammad Akhiri. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler