jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Sirajanabarat se-Jabodetabek mengawal pengusutan kematian Brigadir Nofryansyah Yosua Hutabarat alias J yang dilakukan tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Brigadir J meninggal dunia akibat penembakan yang dilakukan Bharada E di rumah Irjen Fredy Sambo pada Jumat (8/7).
BACA JUGA: Ferdy Sambo Dinonaktifkan, Bagaimana Kelanjutan Kasus Penembakan? Begini Jawaban Kapolri
Ketua Umum Sirajanabarat se-Jabodetabek Saur M. Hutabarat mengatakan untuk mengawal pengusutan kasus tersebut, mereka membentuk Tim Hukum Hutabarat.
“Punguan Sirajanabarat se-Jabodetabek mengawal sampai dengan tuntas perkara ini, karena kebenaran dan keadilan harus ditegakkan,” ujar Saur dalam siaran persnya, Senin (18/7).
BACA JUGA: Tok, Kapolri Copot Irjen Ferdy Sambo dari Kadiv Propam
Saur menyampaikan sikap tersebut setelah melakukan pertemuan dengan Samuel Hutabarat, ayah kandung dari Brigadir J.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh beberapa advokat marga Hutabarat di Jakarta, Minggu, 17 Juli 2022.
BACA JUGA: Di Detik-Detik Kematian Brigadir J, Pihak Keluarga Sudah Curiga dan Gelisah, Ternyata
Robert Ahui Hutabarat selaku pengurus Sirajanabarat mengatakan bahwa pertemuan ini dilakukan begitu mengetahui peristiwa tewasnya Brigadir J.
“Ini adalah tuntutan dari Punguan Sirajanabarat se-Jabodetabek agar dongan tubu (kawan semarga) turut terlibat membantu saudaranya yang dalam kesusahan dan kesedihan,” ujarnya.
Advokat Samuel M.P. Hutabarat menyatakan autopsi ulang harus dilakukan terhadap jasad Brigadir J. Ini untuk melakukan pemeriksaan kembali secara menyeluruh atas jenazah Brigadir J.
"Apalagi, pihak keluarga menyatakan tidak keberatan untuk dilakukan autopsi ulang sehingga nantinya akan terlihat jelas apakah benar telah terjadi penganiayaan terhadap Brigadir Yosua serta diharapkan dapat menuntaskan kasus ini," kata dia.
Asido Hutabarat yang ditunjuk oleh pengurus punguan sebagai ketua tim hukum meyakini bahwa timsus tersebut akan bekerja secara objektif dan transparan, apalagi melibatkan Kompolnas dan Komnas HAM.
“Mengingat pula peristiwa tewasnya Brigadir Yosua sudah menjadi perhatian masyarakat Indonesia, sehingga kami harus mempercayakan tim khusus yang dibentuk Kapolri untuk menyelesaikan kasus ini dengan akuntabel,” katanya. (cuy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J Sebut 2 Kemungkinan Lokasi Penembakan, Waduh
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan