Tim JK-Win Tantang Debat Bertema HAM

Selasa, 09 Juni 2009 – 19:43 WIB

JAKARTA - Dari tiga pasangan capres-cawapres, pasangan Jusuf Kalla-Wiranto (JK-Win) paling siap bicara soal isu hak asasi manusia (HAM)Karenanya, anggota tim kampanye JK-Win, Ali Mochtar Ngabalin, menantang para aktifis HAM untuk menggelar acara debat capres-cawapres bertema HAM.

"Silakan aktivis HAM buat acara visi, misi dan komitmen capres tentang HAM, saya jamin pasangan JK-Win paling siap bicara soal itu,” tegas Ali Mochtar Ngabalin dalam disikusi bertema 'Visi Misi Capres-Cawapres Bidang HAM' di ruang wartawan DPR, Senayan Jakarta, Selasa (9/6)

BACA JUGA: FPDS di DPR RI Dukung Megawati-Prabowo

Selain Ali Mochtar Ngabalin, juga tampil sebagai pembicara Rafendi Djamin dari Human Right Working dan Victor Da Costa dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras).

Dijelaskan Ngabalin, ketiga pasang capres-cawapres sebenarnya memiliki visi, misi dan komitmen terhadap masalah HAM
Hanya saja, isu ekonomi yang begitu dominan dan isu HAM menjadi tenggelam

BACA JUGA: Mega-Pro Protes Pengurangan Jumlah TPS Pilpres

“Ketiga pasang capres dan cawapres itu adalah orang-orang baik, yang memiliki komitmen besar terhadap persoalan HAM
Tetapi karena isu ekonomi lebih mendominasi menjadikan isu HAM kurang dibicarakan,” ujar Ali Muchtar Ngabalin, yang juga anggota Komisi I DPR itu.

Namun kata dia, dari ketiga capres yang ada, JK-Win paling siap mengupas dan menuntaskan persoalan HAM

BACA JUGA: Prabowo Ajak Umat Kristiani Hindari Neolib

“Saya orang yang paling dekat dengan JK dan banyak bicara soal HAMKarena itu, kalau dia terpilih menjadi presiden, maka selain ekonomi, persoalan HAM akan dituntaskan oleh dia,” ujar NgabalinSebagai bukti, lanjutnya, hanya Jusuf Kalla yang berhasil menghentikan pelanggaran kasus-kasus HAM yang terjadi di Poso, Ambom, Ternate dan Nangroe Aceh Darussalam (NAD)"Itu adalah bukti sahih yang tidak bisa dipungkiri siapa saja,” tegasnya.

Tentang Wiranto, kata Ngabalin, dia hanya sebagai cawapresKarena itu tidak perlu terlalu dikhawatirkan nantinya Wiranto akan melakukan tindakan represif sebagaimana yang disebut-sebut banyak orang"Tidak ada itu", tegas dia lagi.

Sementara Rafendi Djamin dari Human Right Working mengatakan, dibutuhkan waktu yang cukup panjang untuk meneggakkan HAM secara sungguh-sungguh, paling tidak 20 tahunRafendi mengaku belum melihat ada visi misi dan komitmen dari ketiga capres terhadap penegakkan HAM“Itu terlihat dari tidak adanya program penegakkan HAM dalam materi kampanye mereka,” ujar diaDengan demikian, lanjutnya, masyarakat belum bisa mengukur kompetensi mereka dalam mengurus persoalan HAM. 

Victor Da Costa berpendapat samaMenurut dia, yang penting dalam penegakan HAM itu adalah ada kemauan dari seluruh elit politik dan pimpinan Negara“Harus ada kemauan DPR dan pemeriantah untuk menyelesaikan kasus-kasus HAM selama ini,” kata diaMenurutnya, tidak tuntasnya penyelesaian kasus-kasus HAM karena DPR, kejaksaaan, Komnas HAM dan pemerintah jalan sendiri-sendiri“Mestinya seluruh lembaga tersebut berjalan bersama-sama menyelesaikannya,” kata Da Costa(fas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemuda Kristiani Pilih Dukung Prabowo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler