jpnn.com - JAKARTA - Seluruh tim kampanye nasional dari pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla langsung dipulangkan ke daerah masing-masing untuk mengawal rekapitulasi penghitungan suara.
"Kami menginstruksikan mereka mengawal suara hingga 22 Juli nanti," kata Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK, Tjahjo Kumolo, di Jakarta, Kamis (10/7).
BACA JUGA: Lawan Kampanye Hitam, PKB Berperan Penting Menangkan Jokowi-JK
Tim Jokowi-JK saat ini juga sedang mengumpulkan form C1 di setiap tempat pemungutan suara sebagai antisipasi adanya kecurangan. Koordinator IT Tim Pemenangan Jokowi-JK, Djarot Saiful Hidajat, mengatakan timnya sedang mengumpulkan formulir C1 melalui pesan singkat dan website. "Sampai saat ini kami sudah mengumpulkan sebanyak 54 persen C1," kata dia.
Pengumpulan C1 dinilai penting karena akan menjadi bukti otentik jika ke depan ada perselisihan baik di tingkat TPS, PPS, PPK, KPU kota/kabupaten, KPU provinsi, hingga KPU Pusat.
BACA JUGA: Honorer K2 Kemenag Lulus CPNS tak Otomatis Kantongi NIP
Djarot mengatakan timnya menyiapkan tim khusus untuk mengawal C1 ini. Begitu terkumpul, tim khusus ini akan langsung membawa semua C1 ke Jakarta. "Kami siap mengadu data jika nanti terjadi perselisihan," kata dia.
Sejauh ini, hasil hitung nyata dari tim pemenangan Jokowi-JK, kata Djarot, tak berbeda jauh dengan hasil hitung cepat yang dirilis sebagian besar lembaga survei.
BACA JUGA: 11.104 Kursi Haji Belum Terisi
Wakil Koordinator IT Tim Pemenangan Jokowi-JK, Enggartiasto Lukito menambahkan, bahwa selain tim khusus, pengumpulan C1 amat terbantu oleh relawan yang sukarela memantau langsung penghitungan suara di TPS. "Kami sangat terbantu dengan relawan yang menjadi saksi independen di TPS hingga 71 persen di seluruh TPS di Indonesia," jelasnya.
Sedikitnya tim Jokowi-JK punya lima sumber data dalam mengumpulkan hasil suara di tingkat TPS. Salah satunya dari kontribusi relawan yang tergabung dalam dua juta saksi mengawal pilpres. (dms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenag Terapkan Evaluasi Personal
Redaktur : Tim Redaksi