Tim Medis TNI Jalan Kaki Sehari Demi Selamatkan Bayi Papua

Senin, 22 Januari 2018 – 19:08 WIB
Pesawat Hercules A-1312 milik TNI AU mengangkut bantuan kemanusiaan dalam rangka menanggulangi wabah penyakit campak, difteri dan gizi buruk di Kabupaten Asmat. Foto: Puspen TNI

jpnn.com, JAYAPURA - Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel M. Aidi mengakui banyak balita yang meninggal di Kabupaten Pegunungan Bintang.

Menurutnya, informasi tentang wabah campak dan gizi buruk di sudah diterima Selasa lalu (16/1).

BACA JUGA: Ada Lagi, Puluhan Balita Papua Meninggal di Pegunungan

"Telah terjadi wabah yang mengakibatkan masyarakat meninggal sebanyak 27 orang," ungkapnya.

"Dari angka tersebut, 23 merupakan balita," lanjutnya.

BACA JUGA: Ironis, Potensi Pertanian Besar tapi Banyak Petani Miskin

Berbagai kendala membuat tim dari Kodam XVII/Cenderawasih tidak bisa segera bergerak.

Alhasil, tim baru bergerak empat hari setelah laporan diterima. Kodam XVII/Cenderawasih mengirim 12 petugas medis.

BACA JUGA: Dandim Demak - Lumbung Bekerja Sama Mewujudkan Petani Cerdas

Terdiri atas seorang ketua tim, tiga prajurit TNI, dua dokter RSUD Kabupaten Pegunungan Bintang, empat perawat, serta dua ahli gizi. Mereka bertolak ke Distrik Okbab dengan pesawat Pilatus.

Dari sana, mereka melanjutkan perjalanan ke Kampung Pedam. "Ditempuh selama satu hari jalan kaki," tutur Aidi.

Bersamaan dengan pengiriman petugas medis ke Kabupaten Pegunungan Bintang, pesawat Hercules TNI-AU yang diterbangkan Mabes TNI dari Jakarta ke Papua mendarat di Lanud Timika.

Tidak kurang dari 9 ton bantuan yang berupa makanan, minuman, serta pakaian dikirim dengan pesawat tersebut.

Menurut Aidi, bantuan itu disimpan di dua lokasi. Tujuannya, distribusi lebih efektif. "Saat ini disimpan di Kodam XVII/Cenderawasih dan Kodim 1710/Mimika," imbuhnya.

Sementara itu, Kabidhumas Polda Papua Kombespol A.M. Kamal menuturkan, pihaknya telah menerjunkan Kapolres untuk memastikan kejadian tersebut.

"Kapolres sudah terjun, harus jalan kaki beberapa jam," terangnya saat dihubungi Jawa Pos.

Menurut dia, sama halnya dengan yang terjadi di Asmat, Polda Papua akan semaksimalnya membantu.

Sebelumnya, Polda Papua telah mengevakuasi 14 anak suku Asmat ke Rumah Sakit Agats.

Perinciannya, 11 anak menderita gizi buruk, 1 anak mengalami patah kaki dan tangan, serta 2 anak terserang campak.

Evakuasi dilakukan dengan kapal Polair Polres Mimika.

Polda Papua juga telah memeriksa kesehatan 472 pasien dari suku Asmat.

Sebanyak 10 pasien di antaranya dirujuk ke puskesmas karena terserang campak, mengalami dehidrasi, dan kurang gizi.

"Yang diimunisasi 112 orang," terang Kamal. Kasus di Kabupaten Asmat telah menewaskan 46 orang. (syn/idr/lyn/c11/ang/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Idrus Kunjungi Asmat untuk Pastikan Penderita Campak Terurus


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler