Tim Pemburu Nazaruddin Sudah di Singapura

Ditargetkan Pulang Sebelum Sertijab Kabareskrim Polri

Senin, 04 Juli 2011 – 05:15 WIB
Politisi Partai Demokrat yang kini buron, M Nazaruddin. Foto : Arundono W/JPNN

JAKARTA - Perintah Presiden SBY pada Kapolri Jenderal Timur Pradopo untuk segera memulangkan Nazaruddin benar-benar direspon seriusSebuah tim ditugaskan orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu untuk berangkat ke Singapura

BACA JUGA: MK tak Mau Perang Opini

Misi mereka satu : memulangkan Nazaruddin

   
Informasi yang dihimpun koran ini, tim telah tiba di Singapura Sabtu (2/07) malam

BACA JUGA: Malarangeng Bantah Suruh Wafid Bantu Angelina

Mereka terdiri dari tujuh orang penyidik
Tiga diantaranya adalah eks pemburu Gayus Tambunan saat kabur ke negeri Singa itu pada Maret 2010

BACA JUGA: MK Harapkan Mabes Polri Tambah Tersangka

"Dipimpin bintang satu," ujar sumber Jawa Pos di lingkungan Mabes Polri kemarin

Tim ini mengantongi Sprint (surat perintah) yang ditandatangani Kabareskrim lama Komjen Ito SumardiItu karena, Irjen Sutarman baru resmi dilantik pada 6 Juli nanti"Kalau lancar sebelum sertijab, target (Nazaruddin,red) sudah dibawa pulang," katanya.
   
Di mana posisi tim? Untuk informasi ini, polisi masih menutup mulut rapat-rapat"Tunggu satu, dua hari , ada perkembangan penting," janji perwira menengah ini
   
SBY memerintahkan secara langsung pada Kapolri Jenderal Timur Pradopo pada 1 Juli 2011Perintah ini dibenarkan oleh juru bicara presiden Julian Aldrin Pasha.  Julian mengatakan, perintah tersebut dikeluarkan agar Nazaruddin bisa memenuhi proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Menurut Julian, sebelumnya Presiden telah meminta kepolisian untuk berkoordinasi dengan KPK -- setelah KPK resmi menetapkan status Nazaruddin sebagai tersangka.
   
Sabtu lalu (02/07) Kapolri Jenderal Timur Pradopo menegaskan tim Polri bergerak sesuai prosedur"Saya kira kami lakukan itu karena melalui kerja sama polisi internasionalJuga antara kegiatan-kegiatan yang selama ini sudah kami lakukan, seperti Gayus kemarinSaya kira kami optimal-lah hadirkan," kata Kapolri di Palembang, di sela-sela mendampingi kunjungan kerja SBY
   
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar saat dikonfirmasi tidak bersedia menjelaskan secara detail langkah-langkah yang dilakukan tim Polri"Semua kita koordinasikan dengan KPK sebab kasusnya kan di KPK," katanya kemarin (03/07)

Tapi benar ada tim? Mantan Kapolres Pasuruan Jatim ini tidak menjawab tegasMenurut Boy, secara prosedur, Polri akan berkoordinasi dengan Interpol"Karena ini lintas yuridiksi, tentu pakai mekanisme InterpolKita punya NCB (National Central Bureau) di Jakarta," katanya
     
Selain melakukan kerja sama dengan Interpol, Polri juga menjalin kerja sama internasional dengan Pemerintah Singapura"Kami juga berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk proses ini," ujar Boy.

Seperti diketahui, Nazaruddin berada di Singapura sejak 23 Mei lalu, atau sehari sebelum surat cegah bepergian ke luar negeri diterbitkan Direktorat Jenderal Imigrasi atas permintaan KPKDari Singapura, Nazaruddin meluncurkan serangan terhadap koleganya separtaiIa menyebut Andi Mallarangeng, Angelina Sondakh, Anas Urbaningrum, dan Mirwan Amir terlibat proyek pembangunan Wisma Atlet Jakabaring.

Melalui salah seorang pengacaranya, OC Kaligis, Nazaruddin pernah meminta diperiksa KPK di SingapuraNamun, ia tidak mau dimintai keterangan di kantor Kedutaan Besar Indonesia di Singapura, melainkan di kantor pengacaranya di sanaPermintaan anggota Komisi Eenergi Dewan Perwakilan Rakyat tersebut ditolak KPK.

Selain disibukkan dengan upaya pemulangan tersangka kasus suap proyek Wisma Atlet Sea Games 2011 Muhammad Nazaruddin, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sepertinya juga terus mendalami keterlibatan Menpora Andi Mallarangeng dalam kasus tersebut

Pendalaman untuk menelusuri keterlibatan Andi sebenarnya sudah pernah diungkapkan Wakil Ketua KPK Bibit Samad Rianto pada Kamis (30/6) laluSetelah mengumumkan status Nazaruddin sebagai tersangka, Bibit mengatakan, pihaknya akan mendalami keterlibatan Andi dalam kasus tersebutMenurutnya, KPK akan mengumpulkan satu demi satu bukti keterlibatan Andi dalam kasus tersebut

Sepertinya, salah satu jalan KPK untuk mengungkap keterlibatan Andi dalam kasus ini melalui anak buahnya sendiri, yang tak lain adalah Sesmenpora non aktif Wafid MuharamApalagi dalam beberapa kesempatan, pihak Wafid mengatakan bahwa Andi adalah orang yang memperkenalkan Wafid dengan Angelina Sondakh dan Nazaruddin saat melangsungkan pertemuan di ruangan Menpora di lantai 10 gedung Kemenpora awal tahun 2010Bahkan, dalam pertemuan tersebut Andi juga memerintahkan agar Wafid membantu Angelina dan Nazaruddin dalam beberapa proyek di Kemenpora
     
Tak hanya itu, Wafid juga mengatakan bahwa Menpora mengetahui tentang penggunaan dana talangan yang dibutuhkan Kemenpora dalam menjalankan proyek-proyeknyaMemang Wafid selalu berkilah bahwa uang Rp 3,2 miliar yang diterimanya dari dua tersangka lainnya, Mindo Rosalina Manulang dan Mohammad El Idris merupakan dana talangan yang dibutuhkan dalam proyek Sea Games

Tapi KPK tidak begitu saja gegebah menyatakan Andi terlibat dalam kasus suap wisma atletLembaga antikorupsi itu sangat berhati-hati mengurai keterlibatan Andi dari WafidSalah satu buktinya, hingga kini berkas perkara Wafid adalah yang berjalan paling lambat diantara kedua tersangka lainnya

"Berkas Pak Wafid masih 70 persenPadahal, tersangka lainnnya (berkas penyidikan) sudah hampir selesai," kata Erman. 

Apalagi hingga kini, kata Erman, Wafid masih dimintai keterangan seputar aliran dana proyek Wisma Atlet

Apakah lambatnya pemeriksaan Wafid karena KPK ingin mengorek lebih dalam tentang keterlibatan Menpora? "Kalau itu saya belum tahuPemeriksaannya belum sampai ke sana (Andi)Dulu memang pernah ditanya penyidik tentang hubungan tugas antara Menpora dan Sesmenpora," kata dia
     
Yang jelas, kata Erman, pihaknya tidak akan menutup-nutupi apabila memang nantinya penyidik mencecar tentang keterlibatan Menpora dalam kasus tersebutKPK sebenarnya sudah pernah memeriksa Andi sebagai saksi suap wisma atlet pada 31 Mei laluDia dimintai keterangan seputar tugasnya sebagai Menpora terkait dengan adanya suap di kementerian yang dipimpinnya

Bahkan kakak kandung Choel Mallarangeng itu juga menepis pengakuan Sesmenpora Wafid bahwa dirinya mengetahui tentang penggunaan dana talangan dan memberikan persetujuan"Kalau ada dana talangan) itu bukan kebijakan resmi dari kemenpora," kata Andi(rdl/kuh)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demonstran Sambut Kedatangan SBY di Bandung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler