Tim Review PPON Hanya Kirim 31 Cabor di SEA Games 2021, Ketum ISORI: Kami Dukung 100 Persen

Senin, 11 April 2022 – 23:18 WIB
Ketua Umum ISORI Syahrial Bakhtiar. Foto: Humas Kemenpora

jpnn.com, JAKARTA - Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) memutuskan mengirim 31 cabang olahraga pada ajang multi event SEA Games 2021 di Hanoi, Vietnam.

Pengiriman 31 cabor tersebut dengan berdasar data dan track record prestasi cabang olahraga dan atlet.

BACA JUGA: DPR Apresiasi Tim Review PPON Berangkatkan Atlet Berpotensi Raih Medali di SEA Games 2021

Ketua Umum ISORI Syahrial Bakhtiar mendukung keputusan Tim Review PPON Kemenpora tersebut.

Hal ini sekaligus sebagai implementasi dari Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan.

BACA JUGA: Irjen Fadil kepada Pengeroyok Ade Armando: Jika Tak Menyerahkan Diri, Kami Tangkap!

Di samping itu, pemerintah melakukan efisiensi pengiriman atlet karena keterbatasan anggaran, karena difokuskan untuk pemulihan ekonomi nasional pascapandemi COVID-19.

“Saya sangat setuju 100 persen, sebenarnya walaupun tidak alasan efisiensi dan sebagainya,” ujarnya.

BACA JUGA: Ade Armando & 6 Polisi Dikeroyok Pedemo di DPR, Irjen Fadil Keluarkan Kalimat Tegas

Ia menegaskan pengiriman atlet kontingen Indonesia ke luar negeri memang harus selektif. Supaya memang ada kebanggaan khusus untuk atlet yang mewakili negara keluar negeri.

“Walaupun jumlah yang tidak besar, tetapi mereka diperkirakan akan mendapat medali sesuai dengan mekanisme yang dilakukan oleh tim review,” kata Prof. Syahrial Bakhtiar saat diwawancarai, Jumat (8/4).

Menurutnya, dengan adanya proses seleksi yang ketat berdasarkan data dan track record, maka atlet yang berangkat keluar negeri mewakili Indonesia memiliki kebanggaan tersendiri.

“Karena tidak semua orang bisa pergi bertanding ke luar negeri,” ujarnya.

Dengan demikian, diharapkan pelayanan terhadap atlet menjadi lebih baik dan penghargaan terhadap mereka pun lebih baik. Sehingga memotivasi semua atlet untuk bertanding di SEA Games.

Apalagi bisa main di Asian Games dan olimpiade. Jadi saya mendukung sekali sepantasnya event SEA Games dijadikan sebagai ajang latih tanding menuju Asian Games dan Olimpiade,” jelasnya.

Selain itu, Syahrial jika di SEA Games saja tidak bisa meraih prestasi, maka bagaimana dengan Asian Games dan Olimpiade, event olahraga yang diikuti lebih banyak negara.

Dengan demikian, dia pun mendorong agar atlet berbenah diri dengan berlatih, ekosistem olahraga diperbaiki, pembinaan di masing-masing cabang olahraga ditingkatkan.

“Memang bukan masanya lagi kita melihat SEA Games kita kirim kontingen banyak-banyak. Banyak boleh, tapi harus berprestasi,” bebernya.

Syahrial pun mengapresiasi pembentukan tim review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang terdiri dari akademisi, praktisi, KONI dan KOI untuk mereview cabang olahraga sehingga bisa berprestasi.

“Menurut saya sudah seharusnya ada tim independen yang bisa melihat sejauh mana sebenarnya prestasi atlet yang harus dikirim,” katanya.

Pada SEA Games nanti, Syahrial berharap Indonesia bisa menjadi juara umum karena atlet yang dikirim berdasarkan track record masing-masing.

Di sisi lain, Indonesia dalam sejarahnya beberapa kali menjadi juara umum sekitar tahun 1979-1999 di SEA Games.

BACA JUGA: Rumah Penimbunan Solar Bersubsidi Digerebek Polisi, Ya Ampun, Pelaku Tak Disangka

“Kalau SEA Games ini gak juara umum ya kita menurun. Karena kita sudah beberapa kali pernah juara umum,” harapnya.(dkk/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler