Tim Saber Pungli Awasi PPDB di Sekolah Unggulan

Jumat, 22 Juni 2018 – 22:26 WIB
Siswa antre saat mendaftar di SMKN 2 Batam pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Senin (3/7). Kadisdik Batam Muslim Bidin melarang siswa baru diplonco. F. Cecep Mulyana/Batam PosF Cecep Mulyana/Batam Pos/jpg

jpnn.com, BATAM - Tim Sapu Bersih (Saber) Pungli Polresta Barelang akan memantau penerimaan peserta didik baru (PPDB) di sekolah unggulan.

Pemantauan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya praktik pungli saat PPDB.

BACA JUGA: Kebakaran, Satu Keluarga Tewas di Batam

Kapolresta Barelang Kombes Hengki yang juga selaku ketua tim Saber Pungli Polresta Barelang menyatakan, sejauh ini tim Saber Pungli Polresta Barelang belum menemukan adanya praktik pungli dalam PPDB.

"Belum ada temuan bukan berarti kami tidak melakukan pemantauan. Pemantauan akan terus kami lakukan. Karena itu sudah menjadi tugas kami," katanya.

BACA JUGA: 4 Kurir 1,6 Ton Sabu-sabu Diupah Rp 4 Miliar per Orang

Hengki melanjutkan, sekolah tidak bisa menerima anak didik baru jika kuota murid baru telah terpenuhi. Selain itu, pihak sekolah juga tidak bisa untuk memaksakan murid mereka untuk membeli buku kepada pihak sekolah.

"Jika harga buku itu lebih murah di luar, sekolah tidak bisa memaksakan murid untuk beli di sekolah. Perbedaan harga buku itu yang sering menimbulkan masalah," katanya.

BACA JUGA: Kasus Penyeludupan 1,6 Ton Sabu-sabu Segera Disidangkan

Kepada seluruh masyarakat Kota Batam, Hengki berharap untuk kerjasama dalam menceah praktik pungli dalam PPDB. "Jika masyarakat menemukan pungli, segera lapor kepada kita," tegasnya.

Rencana absennya penerimaan siswa baru di SDN 007 Lubukbaja tergantung keinginan masyrakat. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam Hendri Arulan mengklaim warga setempat ingin SD tersebut tidak lagi menerima murid baru.

"Saya baru dilaporkan kepala sekolahnya, masyarakat mendukung (SDN 007 Lubukbaja) tidak menerima murid lagi," ungkap Hendri, Kamis (21/6) pagi.

Dia mengatakan, hal ini karena potensi daya tampung siswa usia sekolah dasar di kawasan tersebut sedikit dibanding kebutuhan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang butuh lebih banyak daya tampung.

"Apalagi SMP cuma satu di sekitar itu, SD banyak," imbuhnya.

Walau demikian, ia mengatakan masih menjaring pendapat masyarakat. Ia memastikan rencana soal siswa baru di sekolah dasar tersebut tergantung masukan masyarakat tersebut. "Kalau memang masyarakat tak ingin lagi terima murid kami akan laksanakan," ucap dia.

Dia mangatakan, jika SDN 007 tidak lagi menerima murid daya tampung SMP akan semakin banyak, setiap tahun SMP hanya membuka lima sampai enam kelas. "Biasanya SD terima dua lokal (angkatan setiap tahun), artinya SMP bisa tambah dua nanti," ucapnya.

Namun yang jadi masalah kelak adalah ketersedian tenaga pengajar atau guru. "Mau tidak mau guru mengajar lebih dari jam pelajarannya," tambahnya.

Sementara itu, Wali Kota Batam Muhammad Rudi meyampiakn sejatinya pihaknya ingin mencari lokasi baru namun terkendala lahan.

"Kalau SD itu tak terima kan hilang SDnya, maka kita kejar lokasi baru sebenarnya. Tetapi lahan tidak ada," pungkasnya.(ska/iza/cr1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puncak Arus Balik di Hang Nadim Diperkirakan H+5 hingga H+7


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler