Tim SAR Tutup Operasi Pencarian, Padahal Masih Ada Korban Tertimbun Longsor

Selasa, 05 April 2022 – 20:51 WIB
Tim Basarnas menutup operasi pencarian jasad pekerja tambang bernama Santok yang tertimbun tanah longsor di area pertambangan milik PT PMJ di Tana Tidung, Kalimantan Utara. Foto : Basarnas Tarakan.

jpnn.com, TARAKAN - Tim Basarnas Tarakan belum menemukan jasad pekerja tambang batu bara bernama Santok, yang tertimbun tanah longsor di area konsesi pertambangan milik PT Pipit Mutiara Jaya (PMJ) di Tana Tidung, Kalimantan Utara.

Santok tertimbun tanah longsor bersama lima pekerja lainnya, di lubang tambang PT PMJ pada Senin (28/3) lalu sekitar 17.23. 

BACA JUGA: 10 Hari Dicari, 8 Korban Speedboat Tenggelam Tidak Ditemukan, Basarnas Ambil Keputusan

Ketika kejadian, empat pekerja selamat dari timbunan material tanah. Namun nahas, Santok dan satu rekannya bernama Sawaludin tidak terselamatkan tertimpa longsor. 

Kedua pekerja tambang ini tertimbun tanah bersama sejumlah alat berat excavator yang sebelumnya mereka operasikan mengeruk batu bara di lokasi kejadian. Selang tiga hari,, jasad Sawaludin berhasil ditemukan tim SAR, Rabu (30/3) pagi. 

BACA JUGA: 48 Santri di Tarakan Jadi Korban Pencabulan Pemuda Penyuka Sesama Jenis

Sementara jasad Santok belum ditemukan Tim SAR hingga di hari ketujuh pencarian. Sesuai SOP SAR, operasi pencarian hanya diberlakukan selama tujuh hari. Sehingga pencarian jasad Santok terpaksa dihentikan pada Senin (4/4). 

Kasi Ops dan Kesiapsiagaan Basarnas Tarakan Dede Hariana menerangkan kendati operasi pencarian jasad Santok resmi dihentikan, pihak perusahaan tetap mencari korban. 

BACA JUGA: Satu Pekerja Tambang Tertimbun Tanah Longsor Ditemukan Tewas

“Korban atas nama Santok belum berhasil ditemukan. Meski sudah ditutup, namun perusahaan tetap melanjutkan pencarian," terang Dede saat dikonfirmasi JPNN.com, Selasa (5/4) siang. 

Dede mengatakan Tim SAR Gabungan sudah melakukan pencarian dengan cara penggalian tanah di kedalaman lima meter. Namun korban masih belum berhasil ditemukan. 

"Pencarian dilakukan di titik longsor tetapi sampai di kedalaman lima meter korban masih belum ditemukan," ungkapnya.

Dede menjelaskan, proses pencarian Tim SAR Gabungan terkendala cuaca dan medan di lokasi kejadian. Hujan yang mengguyur tanah longsor, membuat area penggalian merubah kontur tanah jadi berlumpur. Selain itu lokasi lubang tambang kini mulai digenangi air.

"Pihak perusahaan juga sudah menyedot air yang menggenangi lubang tambang," ucapnya. 

Pihaknya juga sudah mengerahkan alat canggih pendeteksi keberadaan korban. Namun alat tersebut dinilai kurang efektif dan korban juga tidak kunjung termonitor.

"Operasi memang ditutup dan kami serahkan ke pihak perusahaan. Tetapi apabila kami diminta untuk kembali mencari, maka kami akan lanjutkan operasi pencariannya," tandasnya. (mcr14/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tebing Setinggi 40 Meter Longsor, 2 Pekerja Tambang di Kaltara Tertimbun Tanah


Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Arditya Abdul Aziz

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler