jpnn.com, PALU - Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, Tim Basarnas dan Tim Sar Gabungan masih terus melakukan pencarian korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Menurut Sutopo, Senin (1/10), tim berhasil menemukan 38 korban meninggal dunia. Perinciannya, dua orang di Hotel Roa-Roa, satu di Sigi, tiga di Donggala, 13 di Balaroa lima di Petobo, lima di Namboro, dua di Kabonea, lima di Petobo Atas, dan dua di Teluk Palu.
BACA JUGA: Fahri Hamzah Dukung Pak JK Pimpin Penanganan Bencana Sulteng
Sutopo melanjutkan, pada Selasa (2/10), operasi SAR dilakukan di Hotel Roa-Roa, Jono Oge, Mamboro Tondo, Balaroa, Petobo Sigi, dan Donggala. “Sampai pukul 14.00 WITA, Tim Sar mengevakuasi 46 orang. Sebanyak 31 selamat, dan 15 meninggal dunia,” kata Sutopo, Selasa (2/10).
Tim masih terus melakukan evakuasi, pencarian dan penyelamatan terhadap korban. Bantuan personel dan perlengkapan Tim SAR Gabungan terus berdatangan dari Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), dan relawan. Sebanyak 15 alat berat digunakan untuk operasi tim SAR.
BACA JUGA: Ini Penjelasan Menkeu soal Sumber Dana Penanganan Gempa Palu
Menurut dia, proses evakuasi juga masih terkendala berbagai hal. Di antaranya, listrik padam, akses komunikasi, alat berat terbatas, jumlah personel dan perlengkapan perlu ditambah. “Kondisi jalan rusak untuk mengirim alat berat dari luar Palu,” katanya.
Selain itu, Sutopo melanjutkan, tim juga melakukan evakuasi warga negara asing dari Palu, dan Donggala. Evakuasi itu dikoordinir oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bekerja sama dengan BNPB, TNI, Polri, Basarnas serta kementerian/lembaga lain. Hingga Selasa (2/10), ada 122 WNA dievakuasi.
BACA JUGA: Tjahjo Kumolo Kirim Pejabat dan Praja IPDN ke Sulteng
“Yang teridentifikasi 120 orang. Dua orang belum diketahui yakni warga negara Korea dan Belgia,” ungkap Sutopo. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban Meninggal Sudah 1.234 Orang, Terbanyak di Palu
Redaktur & Reporter : Boy