jpnn.com, DEPOK - Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Kementerian Agama RI, Prof. Dr. M Arskal Salim GP, turun langsung ke lapangan meninjau progres penertiban lahan milik Kementerian Agama untuk pembangunan kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) pada Kamis (14/11) kemarin. Kampus yang berdiri di lahan seluas 142,2 ha itu beralamat di Cisalak, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (14/11).
Usai memberikan sambutan pada apel persiapan penertiban lahan UIII hari ke-6, Prof Arskal, sapaan akrabnya, mengapresiasi Tim Terpadu Penertiban Lahan UIII terkait progres penertiban.
BACA JUGA: Bismillah, Jokowi dan JK Awali Pembangunan Kampus UIII
Menurutnya, kondusifitas jalannya penertiban tak lepas dari kekompakan tim yang terdiri dari berbagai unsur tersebut, baik dari Kemenag, Kuasa Hukum, Satpol PP, TNI dan Polri maupun unsur pendukung lainnya.
"Hari ini (kemarin, red) sudah kami mulai kembali untuk Penertiban Lahan yang dimiliki Kementerian Agama atau ex RRI. Ini sudah hari ke enam dan sepanjang dimulai sejak hari pertama semua proses ini berlangsung dengan baik suasana mendukung, kondusif, tidak ada gangguan-gangguan. Kalaupun ada tidak lebih dari protes-protes biasa, dan itu bisa diselesaikan dengan baik oleh tim,” ujar Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.
BACA JUGA: Soal Kampus UIII, Sejarawan: Pemerintah Tak Langgar Aturan
Untuk itu, menurut Arskal, pihaknya optimistis target UIII membuka penerimaan mahasiswa dan memulai perkuliahan pada 2020 bisa tercapai. Hingga target keseluruhan pembangunan kompleks UIII rampung 100 persen pada 2022 pun turut terdongkrak. Pasalnya, sebelumnya progres pembangunan yang dilakukan oleh sejumlah kontraktor sempat tersendat lantaran masih adanya warga penggarap yang enggan ditertibkan dari lahan tersebut. Tetapi dengan hasil positif penertiban lahan tahap I tersebut, maka target tersebut pun kian dekat.
"Kami optimistis pembangunan keseluruhan dari apa yang kita sebut keinginan kita membangun kampus kelas dunia, Universitas Internasional yang kita bangun ini akan berlanjut sampai 2022. Tetapi untuk kuliah pembukaan, memulai program perkuliahan itu akan kami lakukan tahun 2020 bulan September,” terang Arskal.
BACA JUGA: Kampus UIII Terima Mahasiswa Baru Mulai 2019
Dengan begitu pihaknya berharap kontraktor yang menggarap proyek pembangunan kampus UIII ini dapat lebih memaksimalkan lagi pekerjaannya. Sebab, hambatan yang sebelumnya sempat membuat pengerjaan tersendat kini telah teratasi.
“Harapan saya pembangunan ini berjalan dengan cepat lagi, ya karena dari kemarin kita agak tersendat-sendat berhubung asa lahan-lahan yang dikuasai, atau yang diduduki oleh para penggarap, nah sekarang ini kan sudah lebih leluasa, sehingga pihak kontraktor akan lebih mampu mempercepat. Jadi mereka lama menunggu, jadi sekarang saya lihat mereka akan bisa lebih memaksimalkan lagi untuk pengerjaannya sampai tahun 2020 untuk tahap I ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Agama Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi mengatakan Kampus UIII sudah siap beroperasi pada 2020. Hal ini disampaikan Menag saat menerima kedatangan Rektor UIII Komarudin Hidayat di Kantor Kementerian Agama, Selasa (12/11/2019).
“Itulah yang disampaikan oleh Pak JK (Jusuf Kalla-red) ketika mau bangun Universitas Internasional ini. Begitu banyak yang mau studi ke sini. Jadi sekarang dibentuk itu dan dibangun. Dan tahun depan bisa dimulai,” kata Menag.
Sebagai informasi, penertiban lahan berstatus Barang Milik Negara (BMN) dengan Sertifikat Hak Pakai Nomor 0002/Cisalak atas nama Kementerian Agama RI berlangsung sejak Kamis (7/11) lalu. Proses penertiban berlangsung kondusif lantaran beberapa warga yang sebelumnya menempati lahan tersebut telah mengosongkan bangunan yang ada di atasnya. Penertiban sendiri didukung oleh berbagai unsur, di antaranya Satpol PP, TNI, Polri, PLN, Pemadam Kebakaran dan unsur pendukung lainnya.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich