jpnn.com - DEPOK - Satreskrim Polresta Depok menghadiahi Dedi (25) dengan timah panas di kaki kirinya. Pria berbadan tambun dan sedikit kemayu ini ditembak lantaran berusaha melarikan diri dari kejaran petugas saat hendak ditangkap karena terlibat kasus pencabulan lima siswa SMP.
Dedi diduga melakukan pencabulan terhadap AS (13), MA (12), H (13), PA (13), dan STA (13). Kelima adalah tetangganya di Sukmajaya, Kota Depok.
BACA JUGA: Yaelah...Cuma Gara-Gara Bertato, Tiga Gadis ABG Diangkut ke Mapolsek
Kapolresta Depok Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan, Dedi ditembak anggotanya saat melompat dari jendela kamar kontrakannya, Rabu (7/9) pukul 04.00. Saat itu anggotanya datang mengetuk pintu dan meminta tersangka menyerahkan diri dan tidak ditanggapi.
Ketika pintu didobrak, pedagang mainan anak tersebut langsung melarikan diri. ”Anggota kami dengan respon cepat mengejar tersangka. Sudah diberikan tembakan peringatan tetapi masih melarikan diri, jadi terpaksa kami lumpuhkan,” katanya kepada INDOPOS.
BACA JUGA: Garap Anak Tiri Berkali-kali karena Dendam ke Istri
Lebih jauh, Harry menjelaskan, modus yang digunakan pelaku untuk melancarkan aksi bejatnya dengan mengiming-imingi uang Rp 5.000 kepada para korban. Dia juga bersedia meminjamkan hp dan fasilitas internet agar korban mau memuaskan nafsu birahinya.
Dari keterangan pelaku, sambung Harry, para korban rata-rata disodomi ”Para korbannya sudah kami visum ke RS dan terbukti ada bekas sodomi yang dilakukan tersangka. Semua korbannya masih di bawah umur dan berstatus pelajar. Pelaku ini pedofilia yang sangat buas. Orang tua korban sendiri yang melaporkan tindakan ini kepada anggota kami dan langsung diproses,” paparnya.
BACA JUGA: Dor Dor Dor! Begal Sadis Umbar Peluru, Timbul Terkapar
Atas perbuatan tersebut, Dedi pun dijerat dengan pasal 82 Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Pria bertubuh tambun dan sedikit kemayu ini pun diancam hukuman penjara maksimal 15 tahun. Polisi pun mengimbau para orang tua untuk menjaga anak mereka dari jeratan aksi pencabulan yang semiakin meningkat di Depok.
Di tempat yang sama, tersangka Dedi mengaku melarikan diri lantaran takut dengan kedatangan polisi bersenjata ke rumah kontrakannnya saat dini hari. Apalagi, polisi berseragam preman itu memintanya membuka pintu rumah saat semua warga masih tertidur lelap.
Dia pun langsung membuka jendela dan melompat keluar untuk melarikan diri. ”Saya kira rampok, makanya saya takut. Ya ditembak kaki kiri saya saat sedang lari ke dalam kebon pisang. Saya memang sudah melakukan tindak pencabulan kepada siswa SMP yang ada di dekat kontrakan,” tuturnya. (cok/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Pengakuan Bapak Bejat yang Cabuli Anak Tirinya Delapan Kali
Redaktur : Tim Redaksi