jpnn.com - JAKARTA -- Cita-cita pendiri bangsa adalah kedaulatan Indonesia dalam bidang politik yang di dalamnya mencakup aspek-aspek hakiki kelangsungan negara dan sebuah pengakuan internasional atas kedaulatan dan otoritas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal ini harus dapat dicapai dengan kepedulian murni terhadap masyarakat secara luas dan nasionalisme yang kuat, salah satunya melalui kedaulatan, kemandirian, dan kemakmuran maritim.
BACA JUGA: Debat Kedua, Jokowi Bakal Diuntungkan Pengalaman Implementasi Gagasan
Hal ini diungkapkan Tim Ahli Pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla, Edy Prasetyono, dalam keterangannya Rabu (11/6).
Dia menilai Joko Widodo dan Jusuf Kalla adalah satu-satunya pasangan capres-cawapres yang memiliki visi maritim untuk tumbuh kembang Indonesia.
BACA JUGA: Dapat Subsidi Rp 38,7 miliar, Kemenhub Siap Angkut 2.400 Motor saat Lebaran
"Membangun Indonesia tidak bisa dilepaskan dari usaha yang sungguh-sungguh dan perhatian serius terhadap kedaulatan dan kemakmuran maritim," kata dia.
Menurutnya, pasangan Jokowi-JK ingin menjadikan maritim sebagai kekuatan untuk mewujudkan keamanan nasional, mewujudkan kemandirian ekonomi dan sumber daya maritim.
BACA JUGA: Daerah Bandel karena Pusat Banyak Maunya
Langkah ini penting agar maritim menjadi bagian terpenting dalam menjaga NKRI sejalan dengan wawasan nusantara.
Dia menambahkan, Jokowi-JK ingin menjadikan maritim sebagai bagian diplomasi politik luar-negeri dan bagian terpenting dalam membangun jati-diri negara.
"Maka dari itu, pasangan ini berkomitmen kuat dalam mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasis kepentingan nasional sehingga mampu," paparnya.
Dijelaskan dia, Jokowi-JK memiliki komitmen meningkatkan kesejahteraan nelayan, masyarakat pesisir, serta pulau-pulau kecil di wilayah terluar.
Mengembangkan ekonomi maritim bukan berarti menegasikan perekonomian darat. Justru dengan ekonomi maritim dan perhubungan (konektivitas) laut lebih maju.
"Maka efesiensi dan produktivitas perekonomian darat (pertanian, perkebunan, dan industri manufaktur) akan meningkat," paparnya.
Maka dari itu, ia menegaskan bahwa pasangan Jokowi-JK mempunyai visi maritim yang jelas untuk menjadikan Indonesia yang makmur secara ekonomi, aman, dan mempunyai posisi tawar yang besar dalam diplomasi dan hubungan internasional.
"Sementara Prabowo tidak mempunyai visi maritim, padahal kekuatan maritim mampu menjadikan Indonesia sebagai negara yang bermartabat dan disegani di kawasan," pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dapat Subsidi Rp 38,7 miliar, Kemenhub Siap Angkut 2.400 Motor saat Lebaran
Redaktur : Tim Redaksi