Timses Prabowo: Kartu Prakerja Seperti Mengajak Salat Duha tapi…

Rabu, 06 Maret 2019 – 23:49 WIB
Koordinator Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno (TKN Prabowo - Sandi) Dahnil Anzar Simanjuntak. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga Dahnil Anzar Simanjuntak menyindir kebijakan pemerintah pusat yang berniat menggaji pengangguran melalui program Kartu Prakerja.

Dia mengibaratkan pemerintah era Jokowi lebih mendahului salat Duha ketimbang salat Subuh, ketika berniat melaksanakan program Kartu Prakerja.

BACA JUGA: Pemegang Kartu Prakerja Benaran Digaji? Ini Kata Menaker

"Dalam Islam itu, enggak salat Subuh, tetapi mau salat Duha, lalu kampanye salat Duha, padahal enggak pernah salat Subuh. Jadi, memberikan Kartu Prakerja itu seperti orang yang mengajak salat Duha, tetapi enggak pernah salat Subuh," kata Dahnil ditemui wartawan di Jakarta, Rabu (6/3/2019).

Menurut dia, harusnya pemerintah era Jokowi lebih memperhatikan nasib para guru honorer yang belum diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

BACA JUGA: Menaker Sebut Kartu Prakerja Menjawab Masalah Ketenagakerjaan

Selain itu, pemerintah perlu membantu para pekerja informal yang gajinya dianggap belum layak sebelum menggulirkan isu Kartu Prakerja.

"Coba bayangkan sektor informal, orang-orang yang bekerja di rumah tangga itu enggak digaji, hanya cukup makan, tiba-tiba ada honor untuk pengangguran. Mereka akan memilih jadi pengangguran," ungkap Dahnil.

BACA JUGA: Kartu Prakerja jadi Polemik, Begini Penjelasan Moeldoko

Meski begitu, Dahnil menghormati niat baik dari program Kartu Prakerja ini. Hanya saja, pemerintah harus menyelesaikan masalah yang menjadi prioritas.

"Saya menghormati niat baik, tetapi niat baik itu tidak cukup. Niat baik itu harus didasari oleh pemahaman yang baik juga. Jangan sampai kemudian mengorbankan yang lain," pungkas Mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah itu.(mg10/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon Minta Presiden Jokowi Selesaikan Dulu Masalah Honorer K2


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler