SEKITAR pukul 19.00, Senin (4/10), dua orang dari Sekretariat Negara tampak bergegas memasuki lift di gedung DPR RIKeduanya membawa surat penting dari Presiden susilo Bambang Yudhoyono untuk pimpinan DPR RI.
Saking pentingya surat itu, Ketua DPR RI Marzuki Alie mengaku menerima sendiri surat dari presiden itu
BACA JUGA: Ada Garansi, Kejaksaan Izinkan Awang ke Luar Negeri
Tak lama berselang, Marzuki pun membuka isi suratTerbungkus dalam map kuning, surat Presiden bernomor R.83/Pres/10/2010 tertanggal 4 Oktober 2010 itu segera dibicarakan di antara pimpinan dewan. Hanya ada dua hal yang disampaikan di surat SBY ke pimpinan DPR itu
BACA JUGA: Korban Tabrakan KA Dimakamkan di Satu Liang Kubur
Yang pertama adalah pemberhentian Jendral (Pol) Bambang Hendarso Danuri dari jabatan Kapolri
Sampai di sini, akhirnya diketahui bahwa Timur Pradopo adalah satu-satunya calon yang diusulkan ke DPR
BACA JUGA: Reshuffle Lamban, Rakyat jadi Korban
Nama Timur memang sempat disebut-sebut sebagai calon KapolriNamun namanya juga sempat redup saat nama Komjen (Pol) Nanan Soekarna dan Komjen (Pol) Imam Sujarwo disebut-sebut bakal diusulkan ke DPR.Bahkan nama Imam Sujarwo pernah diyakini banyak kalangan akan menjadi orang nomor satu pertama di jajaran Korps Bhayangkara saat naik pangkat menjadi Komjen dan duduk sebagai Kepala Lembaga Diklat PolriBahkan Senin (4/10) pagi, nama Kabareskrim Polri Komjen (Pol) Ito Sumardi sempat melejit dan disebut-sebut akan diusulkan sebagai calon untuk menengahi persaingan Nanan Soekarna dan Imam Sujarwo.
Namun nama Timur tiba-tiba menyeruak ketika terjadi mutasi mendadakKapolri melakukan mutasi, termasuk menarik Timur ke Mabes Polri dan menempatkannya sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) menggantikan Komjen (Pol) Iman Haryatna
Begitu TR mutasi terbut, Kapolri di hari yang sama juga melantik Timur, sesuatu yang sepertinya tak lazim"Ini pertama kalinya dalam sejarah PolriAda TR (Telegram Rahasia) pengangkatan disusul TR pelantikan di hari yang sama," ujar Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane
Namun itulah, SBY akhirnya memang memilih Timur PradopoTentunya, nama Timur tidak begitu saja muncul jadi calon Kapolri"Tidak terlalu mengagetkan, larena memang sudah lama dielus-elus sebagai calon Kapolri,” ujar Neta.
Bahkan Neta menyebut faktor kedekatan dengan SBY semakin memperbesar peluang Timur“Ada kedekatan personal, keduanya pernah sama-sama di Bosnia,” ulas Neta.
Namun siapakah Timur Pradopo? Pemegang NRP 56010380 itu lahir di Jombang, Jawa Timur pada 10 Januari 1956Pendidikan kepolisian dimulai saat masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) Kepolisian pada 1978
Sejumlah posisi pernah dijalaninyaNamanya menasional ketika menjabat Kapolres Metro Jakarta Barat tahun 1998Saat itu, terjadi kasus pelanggharan HAM, di mana mahasiswa penuntut reformasi tertembak di Kampus Universitas Trisakti di kawasan Grogol, Jakarta Barat
Namun kasus itu sepertinya bukan sandungan bagi TimurPerlahan tapi pasti, kariernya terus menanjakSelepas dari Kapolres Metro Jakarta Barat, Timur dipercaya sebagai Kapolres Metro Jakarta Pusat.
Selanjutnya beberapa mutasi untuk promosi pun dialaminya mulai dari Kapiskodal Ops Polda Jawa Barat, Kapolwiltabes Bandung, Kakortarsis Dediklat Akpol, Irwasda Polda Bali, hingga duduk di kursi Kapolda saat dipercaya sebagai Kapolda Banten.
Sempat dimutasi sebagai Kaselapa Lemdiklat Polri dan Staf Ahli Bid Sospol Kapolri, Timur duduk lagi di posisi penting saat dipercaya sebagai Kapolda Jawa BaratSelanjutnya, jabatan terakhir Timur dengan pangkat Irjen adalah Kapolda Metro Jaya.
Yang pasti, SBY sudah menentukan pilihan dan DPR pun akan menggelar uji kepantasan dan kelayakanDan sepertinya-sama halnya dengan calon tunggal Panglima TNI-politisi di Senayan juga akan membuka lebar pintu untuk Timur Pradopo agar bisa duduk di kursi paling bergengsi di Trunojoyo.(zul/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KA Tabrakan, Bonek Disalahkan
Redaktur : Tim Redaksi