jpnn.com - Aktris Peggy Melati Sukma beberapa tahun lalu memutuskan untuk meninggalkan gaya hidup glamor dunia hiburan. Dia memilih jalan religius dengan segala konsekuensinya.
Menurutnya, butuh perjuangan berat dan keteguhan niat untuk melakukan perubahan tersebut. Mengingat dia sudah 20 tahun berkecimpung di bisnis hiburan.
BACA JUGA: MUI Dorong Perumusan Kode Etik untuk Dai
Apalagi dia juga mengubah cara berpakaian yang serba terbuka menjadi tertutup rapi. Termasuk merevolusi segala kebiasaan hidupnya menuju ketaatan pada Allah.
Sejak berhijrah, pemain sinetron Gerhana itu membaktikan diri di jalan dakwah. Setiap hari aktivitasnya padat dengan dakwah, juga urusan sosial dan kemanusiaan berbasis syiar Islam.
BACA JUGA: Nasida Ria Terus Sebar Pesan dan Nasihat dengan Keriaan
Bukan hanya di dalam negeri, namun melintas berbagai negeri seperti Korea, Palestina, negara Afrika, dan Amerika.
Sebagian kisah hijrahnya dituangkan dalam buku Kujemput Engkau di Sepertiga Malam, yang terbit pada tahun 2014. Buku itu telah terjual puluhan ribu eksemplar.
BACA JUGA: Pengalaman Ulama Suni Belajar di Komunitas Syiah Iran (1)
Kini, tiga tahun kemudian, Peggy kembali menulis. Menariknya, buku yang dia tulis tidak hanya satu, tapi tiga buku sekaligus.
Lebih mengejutkan lagi, buku yang naskah totalnya berjumlah lebih dari seribu halaman itu dapat siselesaikan dalam waktu 30 hari.
"Ketiga buku tersebut adalah Ya Rabbana, Aku Ingin Pulang, Kun Fayakun! Menembus Palestina, dan Kuketuk Langit dari Kota Judi: Menjejak Amerika," kata Peggy Melati Sukma kepada JawaPos.com, Kamis (4/5).
Buku Ya Rabbana, Aku Ingin Pulang (Buku kedua Seri Inspirasi Hijrah) menuturkan kisah hijrah Peggy dalam fase selanjutnya. Di dalamnya berisi perenungan batin dengan menjadikan tanah suci sebagai momentumnya.
"Buku ini insya Allah memberi motivasi kuat untuk selalu memperjuangkan ketaatan pada Allah, sebagai bekal pulang kepada-Nya," jelasnya.
Sementara buku Kun Fayakun! Menembus Palestina (Seri Dakwah Keliling Dunia) mengisahkan pengabdian Peggy dalam kerja kemanusiaan untuk Palestina.
Di sana terdapat sebuah pengalaman menembus check point militer Israel, yang menjadi bagian yang menegangkan. Buku ini juga menggambarkan betapa sulitnya kehidupan rakyat Palestina di bawah tekanan Israel.
Sedangkan buku Kuketuk Langit dari Kota Judi: Menjejak Amerika (Seri Dakwah Keliling Dunia) adalah penuturan Peggy atas buah pikir serta pengalamannya berdakwah di Amerika Serikat. Buku ini merupakan kolaborasi dengan Imam Shamsi Ali, Imam besar Muslim Centre New York, Amerika Serikat.
Ketiga buku Peggy tersebut resmi dipasarkan pada 3 Mei 2017 kemarin. Dia memberi tajuk peluncuran buku kali ini dengan "30 Hari menulis 3 Buku 3 Negara". (ded/JPG)
Redaktur & Reporter : Adil