Tinggalkan Istri demi Mengejar Kekasih Sejenis di Belanda

Sabtu, 17 September 2016 – 09:36 WIB
Tinggalkan Istri demi Mengejar Kekasih Sejenis di Belanda. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com - Kalau sudah cinta melekat, sulit untuk melupakannya walau terpisah benua. Begitu yang dialami oleh Donjuan, 42.

Meski sudah memiliki istri Karin, 41, dan dikarunia anak, tak membuat Donjuan, 42, melupakan pasangan homonya saat duduk di bangku SMP, Donlesi.

BACA JUGA: Putus Cinta, Mahasiswa Gantung Diri di Hari Ulang Tahunnya

Donjuan memilih mengejar cintanya ke Negeri Belanda. 

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya

BACA JUGA: 200 Perusahaan Pelayaran Menunggak hingga Rp 80 Miliar

RAUT muka Karin tak bisa tersenyum. Dia selalu menekuk wajahnya yang lembut. Karin mengaku sangat terpukul saat mendapatkan panggilan sidang talak cerai di Pengadilan Agama (PA). 

“Suami hanya hadir sekali. Tadi dia ke sini minta maaf dan pamitan akan pergi ke Belanda,” kata Karin di sela–sela pengambilan akta cerai di PA, Jumat (15/9).  

BACA JUGA: Pengusaha Tuding Sistem Host to Host Perlambat Operasional

Proses talak cerai itu terbilang sangat cepat. Hanya enam bulan. Dua kali sidang dan satu kali mediasi.

Sidang pertama disepakati untuk pisah. Dalam mediasi juga sudah diputuskan kesepakatan warisan dan sebagainya.

Terakhir, sidang putusan yang hanya dihadiri Karin. 

Sementara, Donjuan tak bisa hadir karena mengurus visa tinggal di Belanda. Sakit hati pastinya.

Apalagi, ia dikhianati bukan oleh wanita. Namun, seorang lelaki yang ia kenal semenjak SMP.

“Pacar Mas Juan itu ya teman aku sama dia waktu SMP dulu,” kata Karin.

Entah bagaimana kisah Donjuan dan kekasihnya Donlesi bisa tumbuh padahal sama-sama lelaki. 

Akan tetapi, Karin mulai mengingat masa–masa SMP-nya dulu di SMP 1 Surabaya. 

Donjuan dan Donlesi memang sering main bersama. Keduanya adalah sahabat. Bahkan, Donjuan jadi  wakil ketua OSIS saat Donlesi menjadi ketua OSIS-nya. 

Persahabatan mereka berlanjut ketika mereka diterima di SMA Kompleks.

“Mereka bersahabat lama. Dekat banget. Hanya waktu kuliah pisah. Saya dan suami diterima di Unair. Donlesi kuliah di Australia,” kata ibu dua anak itu.  

Setelah berpisah, Donjuan dan Donlesi sempat tak berkomunikasi lama. Hubungan mereka putus. 

Donjuan kehilangan kontak Donlesi. Di situ,  Donjuan tetap tak berhenti mencari dan ingin sekali berkomunikasi dengan dia.

Usai menikah tahun 2000, Donjuan juga beberapa kali menanyakan keberadaan Donlesi. 

“Ya tidak tahu. Tahun 2008-an itu nyambung lagi. Waktu ramai-ramainya email, facebook, dan makin dekat dengan adanya WA, Instagram dan sebagainya,” kata wanita yang tinggal di Perumahan Pondok Nirwana Rungkut Itu. 

Puncaknya terjadi pada tahun 2014, Donlesi datang ke rumahnya dan disambut begitu hangat oleh Donjuan. 

“Akrab banget. Tidak ada curigalah. Donlesi tinggal di rumah hampir setahun lamanya,” kata  manager perusahaan asing bidang farmasi itu. 

Sampai talak cerai diturunkan, Karin tak mengetahui bila keduanya memiliki hubungan kekasih.

Karin baru tahu saat proses sidang berlangsung. Donjuan mengaku secara blak-blakan bila ia tidak mencintai Karin.

Dia hanya mencintai Donlesi sebagai kekasihnya. “Pingsan rasane awakku. Koyok kesambet bledek,” tandas Karin.

Sementara itu, pendamping Donjuan, Abdul Kadir mengatakan kalau proses gugatan tidak ribet. Donjuan mengajukan talak cerai dengan dalih kelainan biologis dan hal itu biasanya segera diputuskan oleh majelis hakim.

Donjuan pun memberikan seluruh harta warisan, baik dua rumah, tiga mobil untuk Karin.

“Tidak nuntut apa-apa. Makanya segera putus,” kata Kadir. (*/no/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Remaja Tunarungu Sedang Naik Motor, Tiba-tiba.. Jleeeebbbbb


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler