BACA JUGA: Prancis Host Euro 2016
Namun, mereka berharap kunjungan ini bakal terus dikenang.Perpisahan Sam Perkins dan Sue Wicks diselenggarakan di Medan Club, Kamis (27/5) malam lalu
BACA JUGA: Gawat, Maradona Nazar Lari Telanjang !
Total ada sekitar 100 orang hadir, termasuk para pelatih dan pemain National Basketball League (NBL) Indonesia, plus hampir 50 pemain Honda Development Basketball League (DBL) 2010 yang datang dari berbagai kota di Sumatera.Sayang, Sue Wicks tidak bisa hadir dalam acara tersebut
BACA JUGA: Mourinho Pastikan ke Real
Mungkin ini bisa dimaklumiSelama di Indonesia, empat hari berturut-turut dia dan Perkins menjalani jadwal padat, memberikan materi klinik kepada ratusan anakPada setiap klinik, mereka selalu tampil maksimalTak peduli panas, tak peduli kendala lain."Sue Wicks tadi berniat datangTapi kemudian merasa sakitDaripada memaksakan diri, lebih baik istirahat di hotel," terang Arend C Zwartjes, Assistant Cultural Attache Kedubes AS di Jakarta, yang selalu menemani Perkins dan Wicks.
Begitu tiba, Perkins langsung menyerahkan sepasang sepatu basket Converse putih kepada Azrul Ananda, Direktur DBL IndonesiaSepatu superbesar (ukuran 53) itulah yang dia pakai selama memberikan klinik di Indonesia, dan diberikan untuk menjadi bagian dari koleksi "museum" DBL Indonesia di Surabaya.
"Kami memang menyimpan sepatu yang dikenakan semua bintang NBA yang datang ke IndonesiaSemua telah ditandatanganiMulai dari Danny Granger, David Lee, Kevin Martin, dan sekarang Perkins dan Wicks," jelas AzrulSepatu Wicks sendiri baru diserahkan Jumat (28/5) pagi kemarin.
Dalam acara perpisahan itu, Perkins mengucapkan lagi terima kasih kepada semua pendukung program yang ia jalaniDia mengaku sangat terkesan dengan antusiasme terhadap basket di Indonesia, dan berharap olahraga ini bakal makin heboh dalam tahun-tahun ke depan.
Perkins (48) tak lupa mengucapkan selamat berjuang kepada NBL Indonesia, liga profesional pengganti Indonesian Basketball League (IBL)"Amerika dulu mengalami hal serupaLiga ABA (American Basketball Association, Red) dan NBA harus merger jadi satu, sebelum tumbuh menjadi NBA yang sekarangKepada DBL Indonesia dan para pemain NBL, komitmen besar harus dilanjutkan," paparnya.
Pidato singkat itu ditutup Perkins dengan kalimat-kalimat pengundang tawa"Kalau nanti NBL membutuhkan pemain asing, khususnya pemain bertinggi badan 206 cm dan berusia 72 tahun, saya siap dipanggil kapan saja," ucapnya, disambut gelak semua yang menyaksikan.
Sebelum pulang, Perkins pun masih membuat para pengunjung acara berbahagiaBukannya buru-buru menghindar dan pergi, dia justru berjalan keliling ruangan untuk menyapa dan berfoto dengan semua.
"Sam dan Sue benar-benar menyenangkan selama di IndonesiaSebelum mereka datang, kami sempat khawatir mereka akan kurang senang dengan IndonesiaTernyata, keduanya benar-benar hebatSue ketika melayani penggemar, misalnyaKadang kami yang harus menghentikan dia untuk segera istirahatKalau tidak, dia akan melayani semua permintaan foto dan tanda tangan," tutur Zwartjes.
Ketika ditanya pergi ke mana lagi setelah ini, Perkins mengaku akan mengunjungi Maroko dalam waktu dekatDia akan menghadiri acara special olympic.
Sebagai penutup, Kedutaan Besar AS dan DBL Indonesia pun menyampaikan harapan agar acara-acara seperti ini bakal terus dilanjutkanSemakin banyak bintang yang hadir, semakin baik untuk popularitas basket di Indonesia"Dan itu baik untuk semua pihakMulai dari DBL, NBL, Perbasi, sampai NBA sendiri," kata Azrul.
Tahun ini, program NBA di Indonesia akan berlanjut dengan NBA Madness presented by Jawa PosMulai dari 10 Juni hingga 4 Juli mendatang, Denver Nuggets Dancers, maskot New Orleans Hornets Hugo, serta forward Houston Rockets Trevor Ariza akan bergantian menghebohkan Surabaya(ru)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kans Terbaik Felipe Massa
Redaktur : Tim Redaksi