Tinggalkan Visi Sepak Bola Indonesia, Thailand Tatap Asia dan Dunia

Minggu, 21 Juni 2015 – 17:11 WIB
Fans Timnas Thailand bersuka cita dengan prestasi tim kesayangannya. Foto: SINGSOC

jpnn.com - TIMNAS Indonesia U-23 pulang dari SEA Games dengan kegagalan. Lagi-lagi, Thailand U-23 lah yang berhasil mempermalukan skuat Garuda Muda. Perkembangan sepak bola di negeri gajah putih, memang cukup signifikan dan berani mematok prestasi di level Asia.

Muhammad Amjad, Jakarta
 

BACA JUGA: Kisah Gitaris Slank yang Berjuang dengan Ginjal Tinggal 3 Persen

Kekalahan telak 0-5 Timnas U-23 dari Thailand, 13 Juni lalu, melengkapi hattrick kegagalan saat berjumpa Thailand di tiga even resmi terakhir. Negara Gajah Putih lah sejatinya yang harus dijadikan lawan tradisional Indonesia, bukanlah Malaysia.

Berkali-kali, Thailand mampu lebih unggul di atas Indonesia. Saat laga semifinal SEA Games lalu, Indonesia bukan hanya kalah di hasil akhir. Proses dan permainan selama 2 x45 menit pun, tak berimbang.

BACA JUGA: Sang Kapten Menangis, tapi Alhamdulillah...Istri Lahirkan Lima Bayi Kembar

Thailand mampu memainkan permainan, dengan kesalahan yang minim. Penguasaan bola Thailand berhasil unggul 65-35, peluang shoot on goal pun berselisih tajam, 11-2. Pantas saja, jika akhirnya lima gol bersarang ke gawang Indonesia.

Aji Santoso mengakui kualitas timnya memang kalah dari Thailand. Pelatih 44 tahun itu di awal SEA Games bahkan sempat melontarkan bahwa Thailand tim terbaik di SEA Games Singapura.

BACA JUGA: Thomas Djamaluddin, Kepala Lapan Bergelar Spesialis Rukyat Ramadan

Visi federasi sepak bola Thailand memang tak sama lagi dengan Indonesia. Thailand kini mengejar mimpi menuju prestasi Asia. Karena itu, tak ada yang menampik dan membantah, saat ketua sepak bola Thailand, Worawi Makudi, menyebut Thailand sebagai raja Asia Tenggara.

"Kami sekarang adalah raja sepakbola Asia Tenggara. Kami tidak puas hanya disini, sepak bola Thailand bertekad untuk terus mengembangkan level menuju tingkat lebih tinggi, kami ingin bersaing di Asia," katanya dilansir The Bangkok Post.

Memang, kampanye itu telah dilontarkan, semenjak 2010 silam. Di level U-23, Thailand merevisi program untuk berprestasi di Asian Games 2014 dan lolos Olimpiade 2016.

Hasilnya, di Asian Games, Thailand bisa menembus semifinal, dari yang biasanya mentok 16 besar. Tak hanya itu, Thailand juga mampu membentuk tim yang kompak dan mumpuni. Karena itu, tim alumnus Asian Games ini diproyeksikan untuk tim senior dan berkompetisi di Pra Piala Dunia 2018

Di level U-23, Thailand punya tim yang dibangun dari U-19. Mereka membuktikan kualitas saat tampil di SEA Games, target selanjutnya menuju Olimpiade Rio De Janeiro 2016.

"Itu memang tak muda, Tapi lolos menuju Olimpiade bukan mustahil. Kami mampu menjadi empat besar di Asian Games, kini kami harus meningkatkan prestasi dari 2014," ungkapnya.

Salah seorang wartawan sepak bola senior asal Thailand, Yothin Pinyamuksapong, membantah jika persiapan Thailand panjang dan berbulan-bulan. Dia menyebut, dengan kompetisi yang berjalan, Thailand justru hanya menjalani latihan minim, 10 hari jelang berangkat.

Tapi, Thailand mempertahankan tim ini dari kualifikasi Piala Asia U-23, Maret lalu. Menurut lelaki yang juga Deputy Director Football Siam TV, Thailand, apa yang ditunjukkan Thailand karena program tepat dan berkesinambungan.

"Menurut saya bukan dalam persiapan, tapi kompetisi usia muda dan pembinaan usia dini yang baik. Tim tidak bongkar pasang, semuanya dari data base pemain usia muda yang dimiliki, dikembangkan, jadi mereka tak perlu waktu lama untuk menyatu karena dari usia muda sudah menjadi satu. Kami juga punya dasar sama, sehingga cara main di level usia dini sampai senior, memiliki kontinyuitas," tandasnya.

Itu ditambah dengan komitmen bagus dari federasi, untuk pembinaan usia dini. Yang sudah disinkronkan dengan program jangka panjang untuk mencapai visi meraih prestasi di Asia.

Indonesia selama ini memang tertinggal jauh dengan Thailand. Piramida kompetisi di Negeri Gajah Putih sudah jelas. Tak hanya dari U-12, Thailand bahkan telah memiliki liga khusus di tiap kota dari U-8 sampai U-16.

Timnas, sejak U-12 Thailand sudah memiliki program jangka panjang, yang muaranya terbentuk 3 timnas saat memasuki U-16. Masuk U-19, tersisa dua tim dan pemain terbaik masuk ke timnas U-21 yang terus berlanjut ke senior.

Kompetisi untuk usia dini, ternyata bukan hanya satu saja. Tapi mereka memiliki tingkatan, Liga Akademi Usia dini dan liga usia dini. Di Bangkok, ibu kota Thailand,  kedua liga ini berjalan rutin sejak 8 tahun lalu,

Sementara itu, di kota lainnya, sudah berjalan mulai 2010 silam. Dari liga usia dini mulai U-8 sampai U-16 inilah, Thailand berhasil mengumpulkan data base pemain dari seluruh Thailand. Enaknya, saat Timnas U-12 mereka membutuhkan pemain, tinggal buka data base.

Dijamin, pemain dengan kemampuan fundamental yang tepat dan terpogram, bisa didapatkan dengan mudah. Karena itu, di level senior pemain-pemain sudah siap pakai. Mental bertanding mereka juga sudah terbangun dari usia muda. (dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendiri House of Tilawah Moh Miqdar Zyal Fikar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler