jpnn.com - Indra Suardi berani meninggalkan zona nyaman sebagai PNS dan kini menjadi seorang miliarder di Kota Jambi. Namanya besar dari dagangan Sapi. Kini Indra merupakan salah satu pedagang sapi terbesar di Kota Jambi.
MUHAMMAD HAFIZH ALATAS - Jambi
BACA JUGA: PNS Terima Tunjangan Pensiun Minimal Kerja 10 Tahun
NAMANYA Indra Suardi. Di Kota Jambi ia lebih dikenal sebagai juragan sapi. Setiap tahun, khususnya hari raya kurban Indra memasuki masa panen. Sapi dan kambingnya banyak diburu.
Indra memiliki kandang di belangkang rumahnya, di kawasan mayang Kota Jambi, tepatnya berdekatan dengan pasar Mama Mayang Kota Jambi. Kandang milik Indra mampu menampung lebih kurang 200 sapi dan 200 kambing.
BACA JUGA: Pemprov DKI Pastikan PNS 58 Tahun Bisa Dipensiunkan
Belum lama ini harian pagi Jambi Ekspres (Jawa Pos Group) berkesempatan datang ke kandang sapi milik Indra. Kala itu ada pemeriksaan kesehatan hewan kurban oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi.
Semua ternak milik Indra diperiksa kesehatannya. Yang terbukti sehat langsung dipasang label sehat. Saat itu terlihat beberapa karyawan Indra tengah sibuk mengurus sapi dan kambingnya. Diberi makan, dibersihkan kotorannya.
BACA JUGA: Dari Doyan Bolos Sampai Calo CPNS, 18 PNS Dipecat MenPAN-RB
Kandang milik Indra tidak mengeluarkan bau yang menyengat. Memang, kelebihan kandang juragan sapi Kota Jambi itu rutin dibersihkan. Kotoran dibersihkan tiga kali sehari, ternaknya dimandikan dua kali sehari.
“Pagi, siang, sore, kotoran dimasukan ke karung. Pagi pukul 07.00 WIB ternak dimandiin, sore pukul 17.00 WIB mandi lagi. Kebersihan sangat kita jaga,” kata Alumni peternakan Unja itu.
Indra sudah menekuni dagang sapi sejak 1995 silam. Kala itu ia memutuskan untuk berhenti dengan hormat sebagai Pegawai Negri Sipil (PNS), supaya fokus dagang sapi.
“Saya berhenti dengan hormat. Tidak dengan uang pensiun,” imbuhnya.
Saat itu sebut Indra, memang usahanya sudah dirintis. Tinggal melakukan pengembangan,. Ia melihat peluang dagang sapi sangat besar saat itu.
“Pemasaran tidak sulit, yang cari sapi banyak saat itu. Modal awal saya punya 12 sapi yang dibeli dari lelang,” jelasnya. “Saat itu sapi per ekor masih seharga 1,5 juta,” imbuhnya.
Kini, sapi yang dijual Indra termahal bisa mencapai Rp 41 juta, beratnya mencapai 800 kg. Dan telah dipesan oleh Presiden untuk kurban di Kota Jambi. Tiga tahun terkhir, sapi kurban presiden dipesan dari tempat Indra.
Kakek dua cucu itu mengaku, kini omzetnya sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya. Hal tersebut disebabkan banyaknya muncul pedagang ternak musiman dan fator ekonomi masyarakat.
“Tahun 2017 sapi saya terjual 256 ekor. Saat ini baru 191 ekor sapi. Kemunkinan ada penurunan 10 persen hingga hari H (Idul Adha),” imbuhnya. “Omzet tahun lalu diatas 3 M,” sebutnya dengan wajah tersenyum.
Indra menyebutkan sapi yang dijualnya dipasok dari Lampung. Pelanggannya juga banyak dari luar Kota, sepeti dari Merlung, Nipah panjang.
“Ada juga dari Batam, Tanjung Pinang Riau. Saya tidak ternak, beli bakalan, penggemukan saja. Target panen lebaran haji,” sebutnya.
Masalah kesehatan ternak, Indra menangani sendiri. Di sisi kandang ternaknya, terlihat seperti apotek hewan. Banyak berjejer botol dan obat-obatan untuk ternaknya.
“Saya tangani sendiri. Setiap sapi masuk saya kasih obat cacing. Penyakitnya tidak ada yang berat, paling sakit mata,” pungkasnya. (***)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tagih Janji Jokowi, Ribuan Perangkat Desa Akan Kepung Istana
Redaktur & Reporter : Soetomo