Tinggi, Minat Adopsi Anak Korban Wasior

Rabu, 13 Oktober 2010 – 10:34 WIB

MANOKWARI -- Pemberitaan yang menyebut banyak anak korban banjir bandang Wasior yang kehilangan orang tua, punya dampak tersendiriSejumlah pasangan suami istri (pasutri) datang ke lokasi pengungsian untuk mencari anak, yang akan diadopsinya.

Akibat jumlahnya tidak sedikit, Panitia Posko Penanggulangan Bencana Banjir Bandang Wasior terpaksa menempelkan papan pengumuman berbunyi, ‘’Di sini tidak melayani adposi anak’’

BACA JUGA: Listrik di Tanjungpinang Byarpet Lagi

Pasanya, para pasutri menjadikan Posko sebagai tempat bertanya, ada tidaknya anak yang kehilangan orang tua akibat terjangan banjir bandang.

‘’Mohon maaf  bapak ibu,ini sini tidak ada adopsi anak
Bisa lihat di pengumuman itu

BACA JUGA: Lima Tersangka Baru Kasus KPC

Kami tidak perlu menjelaskan lagi,’’ ujar seorang petugas Posko kepada pasangan suami istri yang datang ke Posko Bencana Banjir di lapangan Kodim 1703 Manokwari, Selasa (12/10).

Pengumuman tersebut sudah dipasang sejak Senin (11/10)
Pasalnya, dalam beberapa hari belakangan ini, banyak warga yang datang hendak mengadopsi anak yang kehilangan orang tua

BACA JUGA: Bos KPC Perkarakan Tiga Markus Pajak

‘’Sudah dari kemarinAda beberapa yang datang,’’ tukasnya.

Salah seorang warga yang datang mencari adak adopsi mengaku, dirinya datang setelah mendengar kabar ada anak harus hidup sebatang kara karena ayah-ibunya ikut menjadi korban banjir bandang‘’Saya dapat informasi kalau ada anak yang kehilangan orang tuanyaMakanya saya datang untuk tanya,’’ ujar pasangan suami istri yang enggan menyebut identitasnya kepada Radar Sorong (Grup JPNN).

Pengumuman bahwa Posko tidak melayani adposi anak ini ditempatkan pada tenda panitia yang melayani pendaftaran pengungsi dan PNS Teluk Wondama serta anak sekolahUntuk anak sekolah, untuk sementara panitia baru melayani SD dan SMP, sedangkan SMA masih dikoordinasikan dengan pihak sekolah dan dinas pendidikan.

Posko Penanggulangan Bencana mengarahkan murid SD asal pengungsi Wasior dapat bersekolah di SD Padma,sedangkan SMP di SMP YPPK‘’Untuk sementara yang SMA belum kita layani.Masih akan kita data untuk segera ditangani,’’ ujar seorang secretariat di Posko.

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Formal dan Informal Kementerian Pendidikan RI,kemarin menurunkan timnya untuk mendata anak usia diniKepala Bidang PLS (Pendidikan Luar Sekolah) Kabupaten Manokwari,Semedi menyatakan,tim  yang dipimpin Yulianus Motte ini mendata anak usia dini 2-6 tahun agar dapat mengikut pendidikan PAUD‘’PLS juga sudah membuka PAUD bagi anak-anak pengungsi,’’ ujar Semedi(lm/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Belawan Bentrok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler